PENGARUH KARAKTERISTIK KIMIA DAN MINERALOGI BATUAN TERHADAP KONTAMINASI AIRTANAH PADA TAMBANG BATUBARA KECAMATAN ANGGANA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
IBNU HASYIM, Dr. Ir Heru Hendrayana; Dr. Arifudin Idrus
2018 | Disertasi | S3 Teknik GeologiPenelitian ini dilakukan di 2 (dua) formasi, yaitu Formasi Balikpapan dan Formasi Kampungbaru, ke 2 (dua) formasi tersebut merupakan bagian dari Cekungan Kutai. Daerah penelitian merupakan bagian dari konsesi wilayah IUP PT. Raja Kutai Baru Makmur dan secara administrasi berada di Desa Kutailama, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara. Tujuan dari penelitian ini, yaitu (1) mengkaji kondisi hidrogeologi di sekitar lokasi penelitian dan lingkar tambang; (2) mengkaji karakteristik kimia airtanah dan mi neralogi batuan daerah penambangan; (3) mengkaji hubungan antara karakteristik mineralogi batuan dengan karakteristik kimia airtanah; (4) mengkaji karakteristik mineralogi dengan karakteristik kimia airtanah sebagai sumber kontaminasi air di 2 (dua) forma si. Penelitian ini dalam kegiatannya melakukan kajian terhadap kondisi hidrogeologi, karakterisasi mineralogi dan karakterisasi kimia air terhadap kontaminasi air asam tambang. Kondisi hidrogeologi diketahui dari analisis karakteristik akuifer, yaitu dengan melakukan uji pemompaan dan pengukuran geolistrik dilapangan. Karakteristik mineralogi dengan melakukan analisis sampel batuan yang meliputi analisis petrografi, mikroskopis bijih, XRD, dan geokimia yang meliputi analisis XRF dan keasamaan batuan (PAF & NAF) . Sedangkan karakterisasi kimia air, yaitu dengan melakukan analisis kation-anion utama untuk penentuan kualitas air permukaan, yaitu air sungai yang berada disekitar tambang, air dari pit tambang (Front tambang, mine sump, kolam pengendapan dan aliran keluar kolam pengendapan) dan airtanah (bor). Hasil penelitian menunjukkan, bahwa daerah penelitian secara geologi merupakan bagian dari sayap antiklin, dimana Formasi Balikpapan tersusun dari 2 (dua) satuan batuan, yaitu satuan batulempung dan satuan batupasir kuarsa, sedangkan Formasi Kampungbaru tersusun dari dua satuan batuan, yaitu satuan batupasir dan satuan batulempung, sedangkan secara hidrogeologi, dimana Formasi Balikpapan tersusun dari akuifer bawah (AK-2) dan akuitar bawah (AT-2), sedangkan Formasi Kampungbaru tersusun dari akuifer atas (AK-1) dan akuitar atas (AT-1). Kajian secara mineralogi dan geokimia batuan, bahwa dari ke 2 (dua) formasi tersebut hampir semuanya ditemukan mineral logam, yaitu berupa pirit dan hematit, dan ini sebagai sumber terbentuknya air asam tambang (AAT) sebagai kontaminasi airtanah. Tipe/kelas air Formasi Balikpapan untuk Pit tambang masuk dalam katagori air magnesium-bikarbonat-sulfat (asam lemah), sungai kategori magnesium-alkali-bikarbonat-sulfat (asam lemah), airtanah (bor) kategori magnesium-alkali�bikarbonat-sulfat (asam lemah), sedangkan Formasi Kampungbaru untuk Pit tambang masuk dalam kelas air magnesium-sulfatbikarbonat (asam kuat), sungai masuk dalam kategori magnesium-sulfatbikarbonat (asam lemah),dan airtanah (bor) masuk kategori magnesium-alkalisulfat-bikarbonat (asam). Kontaminan AAT diprediksi mengalir dengan mengikuti pola aliran airtanah dari arah bara ketimur-selatan dan dari utara dan timur kearah selatan
This research was conducted in 2 (two) formations, there is Balikpapan Formation and Kampungbaru Formation. These 2 (two) formations are part of the Kutai Basin. The research area is part of the concession area of IUP PT. Raja Kutai Baru Makmur and administratively located in Kutailama Village, Anggana Subdistrict, Kutai Kartanegara Regency. The aims of this research are (1) to study the hydrogeological condition around the research location and the circumference of the mine; (2) to study the chemical characteristics of groundwater and mineralogy of the mining area; (3) to examine the relationship between rock mineralogy characteristics and groundwater chemical characteristics; (4) to examine the characteristics of mineralogy with the characteristics of groundwater chemistry as a source of water contamination in 2 (two) formations. This study investigates the hydrogeological conditions, mineralogical characterization and chemical characterization of water against acidic acid water contamination. Hydrogeological conditions are known from the analysis of aquifer characteristics, ie by conducting pumping tests and geoelectric measurements in the field. Characteristics of mineralogy by analyzing rock samples include petrographic analysis, microscopic ores, XRD, and geochemistry which include XRF analysis and rock formulation (PAF & NAF). While the chemical characterization of water, that is by conducting analysis of main cation anion for determination of surface water quality, that is river water which is around mining, water from mining pit (Front mine, mine sump, settling pond and outflow of sediment pond) and groundwater (drill). The results showed that the geological research area is part of the anticline wing, while the formation of Balikpapan is composed of 2 (two) units of rock, which is the unit of clay and quartz sandstone, while Kampungbaru Formation is composed of two units of rock, the units of sandstone and clay unit, while hydrogeologically, where the Balikpapan Formation is composed of lower aquifers (AK-2) and lower aquitar (AT-2), while Kampungbaru Formation is composed of upper aquifer (AK-1) and upper aquitar (AT-1). Mineralogy and rock geochemistry studies, that of the 2 (two) formations are almost all found in metallic minerals, namely pyrite and hematite, and this as a source of acid mine acid (AAT) as groundwater contamination. Type/class of water The Balikpapan Formation for mine Pit belongs to the water category of magnesium-bicarbonatesulphate (weak acid), river category magnesium-alkali-bicarbonate-sulfate (weak acid), groundwater (drill) magnesium-alkali-bicarbonate-sulfate (weak acid) category, while Kampungbaru Formation for incoming mines Pit in the water class of magnesium-sulphate-bikarbonate (strong acid), the rivers enter the category of magnesium-sulphate-bicarbonate (weak acid), and groundwater (drill) into the category of magnesium -alkali-sulphate-bicarbonate (acid). AAT contaminants are predicted to flow by following the groundwater flow pattern from the South-East coals and from the North and East towards the South.
Kata Kunci : Hydrogeology, characteristics of mineralogy and groundwater chemistry, contamination