PERTUMBUHAN TINGGI, LUAS BIDANG DASAR, DAN VOLUME BEBAS CABANG JATI KLON DI KPH MADIUN, KPH NGAWI, DAN KPH SARADAN

RATNA FITRI WIDYASTUTI, Ronggo Sadono

2018 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Tanaman jati klon Perhutani merupakan jenis jati unggul yang diperoleh dari hasil pemuliaan pohon. Pertumbuhan tanaman jati klon penting untuk dipantau dan dievaluasi secara teratur sebagai dasar penilaian keberhasilan program. Pertumbuhan pohon dapat diukur dari parameter tinggi, luas bidang dasar dan volume. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pertumbuhan tinggi pohon, luas bidang dasar, dan volume bebas cabang pada tanaman jati klon di KPH Madiun, KPH Ngawi, dan KPH Saradan. Data yang dikumpulkan yaitu pengukuran tinggi, diameter di beberapa ketinggian sampai dengan diameter pada tinggi bebas cabang pohon sampel. Perhitungan luas bidang dasar diperoleh dari pengukuran diameter setinggi dada sedangkan perhitungan volume bebas cabang dilakukan perseksi menggunakan formula Smallian. Data petak yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 184 petak terbagi dalam 62 petak di KPH Madiun, 60 petak di KPH Ngawi dan 62 petak di KPH Saradan sedangkan data pohon sampel yang digunakan sebanyak 5.520 pohon dominan terbagi dalam 1.860 pohon di KPH Madiun, 1.800 pohon di KPH Ngawi, dan 1.860 pohon di KPH Saradan yang berasal dari data sekunder dan primer pengukuran tahun 2015, 2016 dan 2017. Jumlah petak sampel meliputi umur 3-8 tahun perKPH, tiap petak terpilih 30 pohon sampel. Ketiga data diuji dengan uji anova dua arah untuk tinggi, luas bidang dasar, dan volume bebas cabang di masing-masing umur dilanjutkan dengan uji post hoc Duncan Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tinggi, luas bidang dasar, dan volume bebas cabang di KPH Madiun, KPH Ngawi, dan KPH Saradan berbeda nyata. Pertumbuhan tinggi umur 3 tahun sampai dengan umur 8 tahun ke 3 KPH berbeda, kecuali umur 5 tahun dan umur 6 tahun tidak berbeda antara KPH Madiun dan KPH Saradan. Luas bidang dasar diperoleh hasil yang berbeda setiap umurnya antara 3 KPH, kecuali di umur 7 tahun tidak berbeda antara KPH Madiun dan KPH Saradan. Volume bebas cabang juga berbeda setiap umurnya antara 3 KPH, kecuali di umur 7 tahun tidak terjadi perbedaan volume bebas cabang antara KPH Madiun dan KPH Saradan. Pertumbuhan tinggi, luas bidang dasar, volume bebas cabang secara umum di KPH Ngawi adalah yang paling baik, berturut-turut diikuti KPH Madiun, dan KPH Saradan.

Clonal teak plantation of Perhutani is a superior type of teak obtained from the results of tree breeding. The growth of clonal teak plantation is important to be monitored and evaluated regularly as the basis for assessment of the success of the program. Tree growth can be measured from parameters such as height, basal area, and volume. This research aims to describe the growth of tree height, basal area, and clearbole volume of clonal teak plantation in Madiun Forest District, Ngawi Forest District, and Saradan Forest District. The data collected were measurement of tree height, tree diameter at different level of height up to clearbole diameter of tree sample. The calculation of basal area was obtained from the measurement of diameter at breast height, while the calculation clearbole volume was carried out for each section by using Smallian formula. The data used in this research were 184 compartements spread into 62 in Madiun Forest District, 60 in Ngawi Forest District, and 62 in Saradan Forest District, while the sample tree data used were 5.520 dominant trees distributed into 1.860 samples in Madiun Forest District, 1.800 samples in Ngawi Forest District, and 1.860 samples in Saradan Forest District which was combined from secondary data and primary measurement in 2015, 2016, and 2017. The number of compartment covered aged 3-8 years each Forest District, in each determined compartment was selected 30 dominant tree samples. The three data were analyzed with two-way anova test for height, basal area, and clear bole volume at each age followed by post hoc Duncan Multiple Range Test. The result showed that height growth, basal area, and clearbole volume in Madiun Forest District, Ngawi Forest District, and Saradan Forest District were significantly different. Height growth of age 3 years up to 8 years in 3 forest districts were different, except for age 5 years and 6 years were not different between Madiun Forest District and Saradan Forest District. Basal area was different at every age of 3 forest districts, except age 7 years did not differ between Madiun Forest District and Saradan Forest District. Clearbole volume was different at every age of 3 forest districts, except age 7 years no difference between Madiun Forest District and Saradan Forest District. Generally, tree growth of height, basal area, and clearbole volume at Ngawi Forest District is the best, followed by Madiun Forest District and Saradan Forest District respectively.

Kata Kunci : Pohon Dominan, Uji Anova Dua Arah, Uji Duncan Multiple Range Test, Formula Smallian, Model S.