PENYUSUNAN RENCANA TEBANG HABIS MENURUT WAKTU DAN TEMPAT DI KPH KEBONHARJO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM LINIER

WAHYUDIN, Prof. Dr. Ir. Wahyu Andayani, M. S.

2017 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Rencana tebangan menurut waktu dan tempat adalah merupakan kegiatan rutin yang wajib dilaksanakan oleh unit usaha bidang kehutanan seperti Perum Perhutani. Rencana tersebut dituangkan dalam dokumen kerja yaitu Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH) yang disusun secara manual, dengan jangka waktu selama 10 tahun. Penelitian yang dilaksanakan di KPH Kebonharjo Divisi Regional Jawa Tengah ini, adalah untuk menyusun rencana tebangan dimaksud dalam jangka tahun 2017-2026, dengan mengambil dua bagian hutan yang dikelolanya yaitu : (1) bagian hutan (BH) Merah seluas, 5.610,12 Ha, meliputi 171 petak, dan (2) bagian hutan (BH) Tuder seluas, 3.939, 64 Ha, meliputi 114 petak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyusunan rencana tebangan menurut waktu dan tempat yang optimal dengan menggunakan model program linier. Hasil penelitian memberikan informasi sebagai berikut : (a) untuk BH Merah, volume tebangan selama jangka 10 tahun menghasilkan produksi sebesar, 28.858,16 m3. Volume tersebut ternyata lebih tinggi sebesar 24.388, 16 m3 (naik 545%) , dari realisasi yaitu sebesar 4.470 m3, dan (b) untuk BH Tuder, volume tebangan hasil optimalisasi adalah sebesar 24.925,6 m3. Volume tersebut lebih kecil sebesar 10.077,4 m3 (turun 28,7%) dari volume dokumen RPKH yaitu sebesar 35.003 m3. Hasil tersebut dapat dipahami karena analisis dalam model ini sudah mengakomodir faktor kelestarian yang menggunakan parameter etat dan riap. Kesimpulan penelitian adalah bahwa metode program linier tepat digunakan untuk menyusun kegiatan rencana tebangan secara tepat dan efektif dibandingkan dengan cara manual yang selama ini dilakukan.

Making a logging plan based on time and area is a routine activity that must be conducted by a forestry business unit like Perum Perhutani (State Forestry Corporation). The plan is printed in a working document called the Plan for Sustainable Forest Management (RPKH) arranged manually with the period of 10 years. This research which was conducted at Kebonharjo Forest Management Unit (KPH Kebonharjo) of Central Java Regional Division was to formulate the logging plan for the period of 2017-2026 by focusing on two parts of the forest under its management, namely (1) Merah Forest Area of 5,610.12 Ha covering 171 plots and (2) Tuder Forest Area of 3,939.64 Ha covering 114 plots. This research aims to identify the formulation of the logging plan based on the optimum time and area using the linear programming model. The results of this research reveal the following information. (a) For Merah Forest Area, the logging volume in the 10-year period produces 28,858.16 m3. The target volume is bigger by 24,388.16 m3 (increasing by 545%) than the realization of 4,470 m3. As for Tuder Forest Area, the optimized logging volume is 24,925.6 m3. The volume is smaller by 10,077.4 m3 (decreasing by 28.7%) than the volume ser in the RPKH document which is 35,003 m3. The results make sense because the analysis in this model has accommodated the sustainability factor employing the Annual Allowable Cut (AAC) and the increment parameters. Thus, it can be concluded that linear programming is an accurate and effective model to formulate the logging plan compared to the manual method that has been carried out this far.

Kata Kunci : Rencana tebangan, program linier, optimalisasi, etat, riap.