POTENSI PERMUDAAN ALAM FORMIS (Acacia auriculiformis A. Cunn.) DI PANTAI PANDANSARI, DESA GADINGSARI, KECAMATAN SANDEN, KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA
ASHAR, Ir. Adriana, M.P.;Ir. Sukirno Dwi Asmoro Prianto, M.P.
2018 | Skripsi | S1 BUDIDAYA HUTANFormis (A. auriculiformis) merupakan salah satu jenis pohon yang mampu tumbuh dengan baik di daerah pesisir pantai. Kemampuan jenis berkayu tersebut untuk tumbuh pada daerah-daerah marginal seperti di sekitar pantai banyak dimanfaatkan oleh pihak pengelola pantai maupun pihak-pihak lain sebagai tanaman penghijauan maupun sebagai salah satu vegetasi penyusun hutan pantai. Di Pantai Pandansari terdapat areal yang masih baik (normal) dan areal yang sudah terbuka (dibuka oleh masyarakat). Pada kedua areal tersebut menunjukkan adanya permudaan alam formis, oleh karena itu ingin diketahui potensi dan persebaran permudaan alamnya. Penelitian ini dilakukan di Pantai Pandansari, Padukuhan Wonoroto, Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling, yaitu dengan menentukan lokasi pengambilan data yang sesuai dengan karakteristik data yang akan diambil. Petak ukur yang digunakan dalam pengambilan sampel data adalah Petak Ukur Bertingkat (Nested Sampling) berukuran 20 m x 20 m. Analisis data dilakukan dengan menghitung Indeks Nilai Penting (INP) setiap jenis vegetasi, menghitung jumlah individu formis pada berbagai tingkat hidup per hektar, serta menganalisis pola persebaran permudaan alamnya dengan menggunakan perhitungan Indeks Dispersi (ID) dan Uji Kecenderungan (Uji t). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formis merupakan jenis vegetasi yang mendominasi pada semua tingkat hidup. INP formis di areal normal pada tingkat semai 112,631%; sapihan 128,571%; tiang 278,013%; dan pohon 228,157%. Adapun INP formis di areal terbuka pada tingkat semai 12,820%; sapihan 149,206%; tiang 300%; dan pohon 262,361%. Jumlah individu formis per hektar di areal normal pada tingkat hidup semai, sapihan, tiang, dan pohon secara berurutan adalah 37.250 batang, 560 batang, 295 batang, dan 140 batang. Sedangkan jumlah individu formis per hektar di areal terbuka pada tingkat hidup semai, sapihan, tiang, dan pohon secara berurutan adalah 1.429 batang, 400 batang, 114 batang, dan 46 batang. Pola persebaran formis di areal normal adalah mengelompok pada tingkat semai dan sapihan, sedangkan tingkat tiang dan pohon memiliki pola persebaran acak/random. Adapun di areal terbuka, formis menyebar secara mengelompok pada tingkat semai, sedangkan pada tingkat sapihan, tiang, dan pohon memiliki pola persebaran acak/random.
Acacia (A. auriculiformis) is one of tree species that is able to grow well in coastal areas. The ability of such woody plants to grow in marginal areas such as in coastal areas, widely utilized by the management of the beach and others as a plant for reforestation as well as forest constituent vegetation in the coastal forestry. In the coastal area of Pandansari Beach, there are areas that are still in good condition (normal) and areas that are already opened (opened by the community). In both areas indicate the existence of natural regeneration of acacia, therefore it is necessary to know the potencial and its natural distribution This research was conducted at Pandansari Beach, Wonoroto halmet, Gadingsari village, Sanden district, Bantul regency, Yogyakarta. Data collection was done by using Purposive Sampling method, to determine the location of the data in accordance with the characteristics of the data to be collected. The measuring plot used in data collection is Nested Sampling measuring 20 m x 20 m. Data analysis is done by calculating the Important Values Index (IVI) of each type of vegetation, counting the number of individual acacia at different phases of tree life per hectare and analysis of natural regeneration distribution pattern is done by calculating Index of Dispersion (ID) and Tendency Test (t test). The results show that acacia is the dominant type of vegetation at all phases of tree life. IVI acacia in normal area at seedling level is 112.631%, sapling 128.571%, pole 278.013%, and tree 228.157%. As for IVI acacia in open area at seedling level 12.820%, sapling 149.206%, pole 300% and tree 262.361%. The number of individual formers per hectare in normal area at the live level of seedling, sapling, pole, and tree in sequence is 37,250 trunks; 560 trunks; 295 trunks; and 140 trunks. While the number of individual formers per hectare in open area at the live level of seedling, sapling, pole, and tree in sequence is 1,429 trunks; 400 trunks; 114 trunks; and 46 trunks. The distribution pattern of acacia in the normal area spreads clustered at the seedling and sapling levels, while the pole and tree levels have a random distribution pattern. In the open area, acacia spreads clustered at the seedling level while the sapling, pole and tree levels have a random distribution pattern.
Kata Kunci : Permudaan alam, potensi, Acacia auriculiformis, Pantai Pandansari