BULLYINGPADA PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
HAENING RATNA SUMIAR,
2000 | Skripsi |Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika bullyingyang terjadi pada Program Pendidikan Dokter Spesialis. Penelitian ini menggunakan survei sebagai metode pengambilan data dan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Sejumlah 56 residen berpartisipasi dalam penelitian ini dari PPDS Forensik, Radiologi, Ilmu Penyakit Dalam, Psikiatri, Saraf dan Obsgyn. Hasil penelitian ini dianalisis dengan analisis frekuensi dan chi-square untuk mengetahui perbedaan antara bullying yang dialami dengan program studi yang ditempuh. Hasil penelitian menunjukkan 48,2% residen mengalami bullyingpada Program Pendidikan Dokter Spesialis sejak semester 1.Bullyingverbal adalah bentuk bullying yang paling sering dialami oleh residen. Senior dianggap sebagai pelaku yang paling sering melakukan bullying. Episode bullying paling banyak terjadi di bangsal. Pengalaman bullyingjustru membuat residen termotivasi untuk segera lulus. Residen tidak melakukan apapun untuk mengatasi bullyingyang dialami. 80,4% residen tidak melaporkan bullyingdialami karena residen menganggap masalah ini akan berakhir dengan sendirinya. Dosen memberikan edukasi mengenai bullyingsecara tidak resmi & tidak terorganisir dengan baik. Hasil analisis chi-square menunjukkan perbedaan frekuensi yang signifikan (p < 0,05) antara masing-masing program studi pada aitem-aitem tertentu. PPDS IPD dan Obsgin didapati sebagai PPDS yang memiliki persentase paling tinggi pada bullying yang dialami. Hal ini dikarenakan kedua PPDS tersebut merupakan PPDS dengan tekanan kerja yang paling tinggi. Kata kunci : Bullying, Bullyingverbal, Bullyingrelasional
Kata Kunci :