PERBANDINGAN PENGGUNAAN KATALIS ASAM SULFAT DAN ENZIM LIPASE DALAM REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK JELANTAH; THE COMPARISON OF SULFURIC ACID AND LIPASE ENZYME AS CATALYSTS IN TRANSESTERIFICATION REACTION OF WASTE FRYING OIL
Tri Antika Utami, Tri Joko Raharjo
2014 | Skripsi | PROGRAM STUDI KIMIATelah dilakukan penelitian mengenai perbandingan penggunaan katalis asam sulfat dan enzim lipase dalam reaksi transesterifikasi minyak jelantah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum reaksi transesterifikasi dengan katalis asam sulfat dan enzim lipase serta membandingkan konversi biodiesel yang diperoleh dari dua jenis katalis tersebut. Sifat-sifat fisik dan kimia minyak jelantah seperti komposisi asam lemak, berat molekul, densitas, kandungan asam lemak bebas dan bilangan saponifikasi ditentukan sebelum dilakukan uji transesterifikasi dengan beberapa variabel. Variabel yang diuji antara lain perbandingan mol metanol:minyak dengan variasi 3:1; 6:1; 15:1; dan 30:1; jumlah katalis dengan variasi 1, 2, 3 dan 4% b/b; dan temperatur reaksi dengan variasi 30, 40, 50 dan 60 °C. Reaksi transesterifikasi dilakukan di dalam shaker incubator selama 5 jam. Produk yang diperoleh dianalisis menggunakan kromatografi gas untuk mengetahui jumlah konversi metil ester yang terbentuk. Hasil konversi metil ester tertinggi pada penggunaan katalis asam sulfat diperoleh pada rasio mol metanol:minyak 30:1 sebesar 6,48%, jumlah katalis 4% sebesar 5,34% dan kondisi temperatur 60 °C sebesar 21,58%. Sedangkan pada penggunaan katalis enzim lipase metil ester tertinggi diperoleh pada rasio mol metanol:minyak 6:1 sebesar 0,87%, jumlah katalis 2% sebesar 1,19% dan kondisi temperatur 30 °C sebesar 2,82%. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa katalis asam sulfat memberikan konversi metil ester yang lebih tinggi dibandingkan katalis enzim lipase.
Kata Kunci : transesterifikasi, asam sulfat, enzim lipase, minyak jelantah