AKTIVITAS KATALITIK BENTONIT DAN ZEOLIT TERAKTIVASI ASAM DALAM SINTESIS ETOKSIETANA DARI BIOETANOL; CATALYTIC ACTIVITY OF ACID ACTIVATED BENTONITE AND ZEOLITE IN THE SYNTHESIS OF ETHOXYETHANE FROM BIOETHANOL
NINIK WINDARIYATI, Karna Wijaya
2012 | Skripsi | JURUSAN KIMIATelah dilakukan penelitian pemanfaatan bentonit dan zeolit teraktivasi asam sebagai katalis dalam sintesis etoksietana dari bioetanol. Sintesis bioetanol dari limbah buah dilakukan dengan metode fermentasi selama 7 hari dengan penggunaan ragi 3% (b/b) dan urea 1% (b/b) dilanjutkan pemurnian dengan metode distilasi dan adsorpsi H-Zeolit. Aktivasi bentonit dan zeolit dilakukan menggunakan metode pengasaman dengan H2SO4 1 M selama 24 jam. Katalis setelah aktivasi dikarakterisasi menggunakan metode spektroskopi inframerah, difraksi sinar-X dan adsorpsi piridin. Reaksi kondensasi bioetanol menjadi etoksietana dilakukan dengan metode distilasi fraksinasi dengan perbandingan bioetanol dan katalis 2 : 1 (b/b) pada temperatur 140 oC selama 8 jam. Hasil etoksietana dikarakterisasi menggunakan analisis GC, GC-MS dan 1H-NMR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar bioetanol distilasi I 59,07% (v/v), distilasi II 86,5% (v/v) dan adsorpsi 91,37% (v/v). Aktivasi bentonit dengan menggunakan H2SO4 1 M dapat menurunkan kristalinitas dan meningkatkan keasaman dari 1,35 mmol/g menjadi 3,7 mmol/g. Sedangkan aktivasi zeolit dengan menggunakan H2SO4 1 M meningkatkan kristalinitas dan keasaman zeolit alam dari 1,52 mmol/gram menjadi 2,64 mmol/gram. Penggunaan katalis HBentonit, H-Zeolit, H2SO4 1 M dan H2SO4 pekat dalam reaksi kondensasi bioetanol menjadi etoksietana dengan persen hasil berturut-turut sebesar 6,18; 4,62; 9,66 dan 26,43%. Penggunaan jenis katalis yang berbeda dapat mempengaruhi persentase etoksietana. Katalis homogen H2SO4 pekat menghasilkan etoksietana dalam jumlah yang lebih besar dibanding katalis heterogen H-Bentonit dan H-Zeolit
Kata Kunci : bioetanol, H-Bentonit, H-Zeolite, etoksietana