Laporkan Masalah

PENGGUNAAN n-HEKSANA SEBAGAI PELARUT UNTUK MEMISAHKAN MINYAK SAWIT DARI SLUDGE HEAVY PHASE MENGGUNAKAN METODE EKSTRAKSI CAIR-CAIR; THE USING OF n-HEXANE AS A SOLVENT TO SEPARATE PALM OIL FROM SLUDGE HEAVY PHASE BY LIQUID-LIQUID EXTRACTION METHOD

PRAMESWARI AYUDIYANTO, Ani Setyopratiwi

2014 | Skripsi | Program Studi S1 Kimia

Telah dilakukan penelitian mengenai penggunaan n-heksana sebagai pelarut untuk menentukan jumlah optimal minyak sawit yang dapat diambil dari sludge heavy phase dengan menggunakan metode ekstraksi cair-cair. Dalam penelitian ini dilakukan variasi waktu ekstraksi (5, 10, dan 15 menit), nisbah volume n-heksana : sludge (1, 2, 3 dan 4) dan waktu pendiaman hasil ekstraksi (10, 20, 30 dan 40 menit) untuk mendapatkan minyak sawit yang optimal. Nilai konduktivitas sludge sebelum dan sesudah proses ekstraksi ditentukan untuk menunjukkan bahwa tidak terjadi proses demulsifikasi pada sludge. Minyak sawit yang diperoleh diuji sifat kimia dan fisikanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu optimal ekstraksi 5 menit, nisbah volume n-heksana : sludge 2, waktu pendiaman 10 menit dan kadar minyak yang terekstrak adalah 0,18%b/b. Nilai konduktivitas dari sludge sebelum dan sesudah proses ekstraksi tidak berubah secara signifikan yaitu 6,4 ?s/cm. Hasil uji kadar asam lemak bebas di dalam minyak sawit adalah 0,29% dengan asam palmitat sebagai asam lemak dominan. Kadar air, bilangan peroksida, viskositas, bobot jenis dan warna dengan hasil berturut-turut adalah 0%; 5,42 mgeq/kg; 62,10 cP; 0,911 g/mL dan jingga kemerahan. Menurut SNI 01-2901- 2006, minyak sawit yang diperoleh pada penelitian ini masuk dalam standar edible oil.

Kata Kunci : minyak sawit; sludge heavy phase; ekstraksi cair-cair; n-heksana


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.