KAJIAN ALGORITMA MEEUS DALAM MENENTUKAN AWAL BULAN HIJRIYAH MENURUT TIGA KRITERIA HISAB (WUJUDUL HILAL, MABIMS, DAN LAPAN); THE STUDY OF MEEUS ALGORITHM IN DETERMINING THE BEGINNING OF HIJRIYAH MONTH ACCORDING TO THE THREE RECKONING CRITERIAS (WUJUDUL HILAL, MABIMS, AND LAPAN)
INDRI YANTI, Rinto Anugraha NQZ
2013 | Skripsi | PROGRAM STUDI FISIKAAwal bulan (month) Hijriyah terjadi ketika bulan (moon) mengalami fase bulan baru (new moon) yaitu bujur ekliptika bulan sama dengan bujur ekliptika matahari. Pergerakan serta posisi bulan dan matahari dapat dihitung dengan menggunakan algoritma Meeus. Algoritma Meeus merupakan algoritma hasil reduksi dari algoritma ELP dan VSOP. Sehingga suku-suku koreksi yang digunakan algoritma Meeus lebih sedikit dibandingkan algoritma ELP dan VSOP, namun hasil yang diperoleh masih akurat. Ini terlihat pada hasil yang diperoleh untuk fase konjungsi, perbedaannya hanya beberapa detik saja dibandingkan dengan hasil dari Accurate Times (Mohammad Odeh). Accurate Times merupakan software yang menggunakan algoritma VSOP dan ELP secara lengkap. Seringkali terjadi perbedaan dalam penentuan awal bulan Hijriyah untuk satu lokasi tertentu. Perbedaan ini terkait kriteria hisab yang digunakan. Kriteria hisab tersebut diantaranya Wujudul Hilal (WH), MABIMS (Menteri-menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) dan LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional). Setiap kriteria hisab memiliki standar dan syarat dalam menentukan awal bulan Hijriyah. Kriteria hisab yang berbeda inilah yang menjadi penyebab adanya perbedaan terkait awal bulan Hijriyah. Hasil perhitungan menunjukan kriteria terbaik kalender Islam Nasional dan Internasional dimiliki MABIMS.
Kata Kunci : Algoritma Meeus; Awal Bulan Hijriyah; Tiga Kriteria Hisab (Wujudul Hilal, MABIMS, dan LAPAN)