Konformasi kaki kuda (Equus caballus) di Daerah Istimewa Yogyakarta

ADNAN, Sadli Nur , Dwi Liliek Kusindarta

2012 | Skripsi |

Kuda adalah salah satu dari banyak hewan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, sebagai contoh sebagai hewan pekerja, bidang olahraga, hobi, adat istiadat, bahkan bahan makanan. Dikarenakan berbagai macamnya fungsi dari kuda ini sendiri, konformasi dari tubuh maupun kaki kuda merupakan suatu hal yang menarik dan penting untuk diteliti. Pemilihan topik konformasi kaki kuda ini sendiri merupakan suatu pilihan yang tepat mengingat kuda adalah hewan yang cukup sering kita temukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan 3 jenis kuda yang diklasifikasikan menurut fungsinya, yaitu 10 ekor kuda pacu dari Pikatan Stable Daerah Istimewa Yogyakarta, 15 ekor kuda delman dari Malioboro, dan 15 kuda potong dari Segoroyoso. Kuda direstrain, setelah itu dilakukan pengamatan pengamatan untuk cara berdiri kuda cranial view untuk kaki depan, caudal view untuk kaki belakang, dan lateral view untuk kedua kaki. Pengamatan selanjutnya adalah terhadap bagaimana cara berjalan dari kuda. Kemudian kaki depan kuda ditapakkan diatas kotak ukur, dilakukan pengambilan gambar, dan dilakukan pengolahan data. Delapan puluh persen kuda pacu Pikatan Stable, 100 persen kuda di Malioboro dan 100persen kuda potongSegoroyosodidapati konformasi yang kurang baik pada kaki depan dan belakang. Konformasi kaki dari kuda pacu walaupun memiliki kelainan, namun masih merupakan konformasi yang baik untuk kuda pacu, pada kuda delman serta kuda potong konformasi yang ditemukan dapat menggangu kinerja dari kuda. Gangguan konformasi pada kaki kuda Pikatan Stable lebih banyak ditemukan pada kaki belakang daripada kaki depan, akan tetapi pada kuda potong Segoroyoso ditemukan kebalikannya. Pada konformasi hoof kuda yang meliputi short pastern, long pastern, dan sudut hoof pada Pikatan Stable dan Malioboro sesuai dengan proporsi tubuh masing-masing kelompok kuda, sedangkan pada kuda Segoroyoso persentasi tinggi tumit/tinggi kuku yang lebih tinggi menunjukkan tinggi tumit yang tidak proporsional dengan tinggi kukunya(club foot).

Horse is one of the most useful animal in the world for human lives, such as helping human in works, sports, hobbies, cultures, even for food supplies. Because of how useful this animal, their body conformation and their foot conformation are interesting and important enough for being research. This topic has been choosen because of this animal can not be separated and really identical with Daerah Istimewa Yogyakarta cultures. This research used 3 of kind horse basic of their function, which is 10 race horses from Pikatan Stable Daerah Istimewa Yogyakarta, 15 delman’s horses from Malioboro, and 15 horses for food supplies from Segorowoyoso. Restrain horse, and do observation 2 times for the way it standing from cranial view, caudal view, and lateral view. The next observation is for how it walks, and then put their both foot standing at measuring box, take a couple of picture, and start data processing. Eighty percent from Pikatan Stable’s race horses, 100 percent Malioboro’s delman’s horses and 100 percent Segoroyoso’s horses having abnormal conformation at their foot. Despite of race horses having abnormal conformation but it is still good conformation for their class, whereas for delman’s horse and horse for food there is foundvariety of abnormalities and can disturb their work. At Pikatan Stable’s horses, abnormal conformation is most found at caudal foot, while as for Segoroyoso’s horses is the opposite. As for hoof conformation, which is include short pastern, long pasterm, and hoof angle, horses at Pikatan Stable and Malioboro are fit in proportion of horse body, while for Segoroyoso’s horse higher percentation of heel height/toe height indicates a heel height which is not proportional to the toe height (club foot).

Kata Kunci : Konformasi kaki kuda, Kuda di Daerah Istimewa Yogyakarta, Persentase tinggi tumit/tinggi kuku, Gangguan konformasi kaki, Perawatan kaki kuda.