PROFIL KADAR RESIDU ENROFLOKSASIN PADA OTOT DADA BROILER SETELAH PEMBERIAN DOSIS TUNGGAL INTRAVENA

SITUMORANG, Florensia , Agustina Dwi Wijayanti

2014 | Skripsi |

Enrofloksasin sebagai salah satu antibiotika spektrum luas golongan fluoroquinolon banyak digunakan di bidang peternakan untuk penanggulangan penyakit akibat infeksi bakteri Grampositif dan Gram negatif seperti mikoplasmosis, kolibasilosis dan pasteurolosis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui profil kadar residu enrofloksasin pada otot dada broiler setelah pemberian intravena. Broiler sebanyak 18 ekor dipeliharadi kandang hewan percobaan mulai dari day old chick(DOC) dan diberikan pakan bebas antibiotik serta air ad libitum. Setelah umur satu bulan (30 hari) dengan berat 1,5 kg, 15 ekor broiler diinjeksi dengan enrofloksasin dosis tunggal 50 mg/kg BB secara intravena melalui vena brachialis kanan. Tiga ekor broiler tidak diinjeksi enrofloksasin dan digunakan untuk pengambilan sampel menit ke-0 (blanko) sebagai kontrol. Pengambilan sampel otot dada broiler pada jam ke-1, 24 (hari ke-1), 72 (hari ke-3), 120 (hari ke-5), 168 (hari ke-7) dilakukan setelah mengorbankan ayam dengan disembelih. Sampel diekstraksi dan dianalisis kadarnya menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Kadar residu yang diperoleh dari jam ke-1 hingga hari ke-1,3,5,7 secara berturut-turut yaitu 11,91±1,28; 0,61±0,06; 0,51±0,01; 0,36±0,02 dan 0,21±0,14 µg/g. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi residu enrofloksasin pada otot dada broiler setelah pemberian semakin menurun dan pada hari ke- 7 masih melebihi batas maksimum residu (BMR) menurut Standar Nasional Indonesia (SNI).

Enrofloxacin is a member of the fluoroquinolones class of broad-spectrum antibiotic is widely used in animal husbandry for the prevention of diseases caused by Gram-positive and Gram-negative bacterial infections such as mycoplasmosis, colibasilosis and pasteurolosys. The purpose of this study was to determine residue levels enrofloxacin profile of broiler breast muscle after intravenous administration. Eighteen (18) broilers maintained in the animal cages from day old chick (DOC) and has given antibiotic free feed and water ad libitum. After the age of one month (30 days) with a weight of1.5 kg, 15 broilers were injected enrofloxacin with a single dosage of 50 mg / kg intravenously through the right brachial vein. Three broilers not injected enrofloksasin and used for sampling at minute 0 (blank) as control. Sampling broiler breast muscle conducted at the hour of 1; day of 1,3,5,7 after sacrificing a chicken. Samples were extracted and analyzed using high performance liquid chromatography (HPLC). Residue levels from hour of 1, 24 (day of 1), 72 (day of 3), 120 (day of 5), 168 (day of 7) were 11.91±1.28; 0.61±0.06; 0.51±0.01; 0.36±0.02 and 0.21±0.13 μg/g respectively. The results showed enrofloksasin concentration in broiler breast muscle post injection decreased and day of7 still exceeded the maximum residue limits (MRL) according to SNI (0,01 μg/g).

Kata Kunci : enrofloksasin, residu, otot, broiler