Komparasi Hasil Uji Reagen Schiff, Fenilhidrazin, dan Ferric Chloride untuk Deteksi Formalin Dalam Usus Ayam dan Gambaran Histologinya
SAVITRI, Hardina , Yatri Drastini
2012 | Skripsi |Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan uji kualitatif reagen Schiff, fenilhidrazin, dan ferric chloride untuk mendeteksi formalin pada usus ayam dengan berbagai konsentrasi formalin, serta untuk mengetahui gambaran histologi usus ayam dengan pengecatan Hematoksilin Eosin (HE) dan Schiff. Sampel yang digunakan adalah 20 usus ayam bagian duodenum. Setiap satu sampel usus ayam diuji menggunakan tiga reagen yaitu Schiff, fenilhidrazin, dan ferric chloride. Pada masing-masing uji terdiri dari 11 perlakuan yaitu 1 perlakuan tanpa formalin, sampel direndam dengan aquadest (kontrol), dan 10 perlakuan, sampel direndam dengan formalin 0,05%, 0,10%, 0,15%, 0,20%, 0,25%, 0,30%, 0,35%, 0, 40%, 0,45%, dan 0,50% selama 2 jam. Masing-masing pengujian dilakukan secara duplo. Hasil positif dengan uji formalin menggunakan reagen Schiff (terlihat warna ungu), fenilhidrazin (terlihat warna hijau), dan FeCl3 (ferric chloride) (terbentuk cincin ungu). Selanjutnya 2 usus ayam dari kesepuluh perlakuan yaitu usus ayam yang direndam formalin dengan konsentrasi 0,05% dan 0,50% untuk diamati dan dipelajari gambaran histologinya. Cara pembuatan preparat histologi, yaitu usus direndam dengan formalin selama 2 jam kemudian dilakukan potong beku dan dilakukan pengecatan dengan Schiff dan Hematoksilin Eosin (HE). Hasil pengujian dari 20 sampel menunjukkan 100% positif dengan uji formalin menggunakan reagen Schiff, fenilhidrazin, dan FeCl3 (ferric chloride). Berdasarkan intensitas warna yang dihasilkan, di antara reagen Schiff, fenilhidrazin, dan ferric chloride untuk deteksi formalin pada usus ayam yang paling sensitif adalah Schiff. Berdasarkan gambaran histologi menggunakan pengecatan Hematoksilin Eosin (HE), usus ayam yang direndam formalin 0,05% dan 0,50% terlihat vakuola pada tunika submukosa dan tunika muskularis (lamina muskularis sirkuler) dan kelenjar intestinal lisis. Sedangkan, pada formalin 0,50% terlihat adanya vakuola pada tunika submukosa dan tunika muskularis. Pada pengecatan Schiff terlihat penyebaran formalin yang sudah merata pada semua lapisan usus ayam yang direndam selama 2 jam dengan formalin 0,05% dan 0,50%. Kata kunci: formalin, reagen Schiff, ferric chloride, fenilhidrazin, usus ayam
The aim of this study is comparing Schiff reagent, fenilhidrazin, and ferric chloride to detection formalin in intestine chicken and to find out histology figures of chicken intestines stained with HE (Hematoksilin Eosin) and Schiff. The total samples were 20 chicken intestines of duodenum. Each sample was tested by the Schiff reagent, fenilhidrazin, and ferric chloride. Each test for samples have 11 treatments, in which without formalin (1 treatment, as control) and making into formalin in different concentration for 2 hours (10 treament), 0.05% of formalin solution, 0.10% of formalin solution, 0.15% of formalin solution, 0.20% of formalin solution, 0.25% of formalin solution, 0.30% of formalin solution, 0.35% of formalin solution, 0.40% of formalin solution, 0.45% of formalin solution, and 0.50% of formalin solution. Each of test have been done in duplo. The results of the test showed positive on formalin test using Schiff reagent change (showed purple color), fenilhidrazin (showed blue-green color), and FeCl3 (ferric chloride) (the violet ring was formed). The next two chicken intestines from the tenth treatment of the marinated intestinal chicken with concentration of 0.05% of formalin and 0.50% of formalin solution for their histopathological figures were observed and studied. The making of the histopathology preparations was done by marinating the intestine in formalin for 2 hours and then frozen cut and painted with Schiff and Hematoksilin Eosin (HE). The results of the test showed that from 20 samples showed 100% positive on formalin test using Schiff reagent, fenilhidrazin, and ferric chloride. Based on colour intensity which is produced to detect sensitive formalin is Schiff. According to figures of histology painted with Hematoksilin Eosin (HE), the marinated chicken intestine in 0.05% and 0.50% of formalin solution contained vacuoles in tunika submukosa and tunika muskularis (lamina muskularis sirkuler), and lyses glands intestinal. In the 0,50% of formalin solution contained vacuoles in tunika submukosa and tunika muskularis. In the painting of Schiff, there is the spread of formalin in all layer of chicken’s intestine which is soaked for 2 hours in the 0,05% and 0,50% formalin. Keywords: formalin, Schiff reagent, ferric chloride, fenilhidrazin, chicken intestines
Kata Kunci : formalin, reagen Schiff, ferric chloride, fenilhidrazin, usus ayam