Prevalensi dan Faktor Penyebab Brucellosis Pada Sapi Potong Di Kabupaten Kupang,
PERWITASARI, Ratna , Heru Sesetyo
2010 | Tesis |Brucellosis adalah penyakit infeksi kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri genus Brucella dan dikatagorikan oleh Office International Des Epizootie (OIE) sebagai penyakit zoonotik. Kabupaten Kupang mempunyai prevalensi brucellosis dibawah 2%. Program test and slaughter sudah dilakukan dari tahun 2003 tetapi belum dapat menurunkan prevalensi pada daerah tersebut.Kajian epidemiologi tidak pernah dilakukan sehingga faktor penyebab brucellosis dan angka prevalensi yang akurat belum diketahui. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menentukan prevalensi brucellosis pada sapi potong, prevalensi brucellosis pada tingkat peternak serta mengetahui dan menyidik faktor-faktor penyebab brucellosis pada tingkat ternak dan peternak di Kabupaten Kupang. Sebanyak 93 peternak dan 1047 sampel serum sapi yang diperoleh melalui sampling tahapan ganda pada 8 kecamatan di Kabupaten Kupang. Sampel dikumpulkan dan dilakukan pengujian serologis dengan uji RBT (Rose Bengal Test) dan CFT (Complement Fixation Test). Faktor-faktor resiko ternak diperoleh melalui pengamatan langsung ternak dan wawancara dengan pemilik. Analisis data yang diperoleh dilakukan secara deskriptif. Untuk mengetahui asosiasi antara faktor-faktor yang diteliti dengan kejadian brucellosis digunakan analisis Chi-Square (²), dan kekuatan asosiasinya dihitung dengan odds ratio/ rasio ganjil dengan tingkat kepercayaan 95 %. Analisis model Logistic regression dan Hosmer-Lemeshow Goodness of Fit test digunakan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi kejadian brucellosis. Sedangkan Analisis model Linear regression dilanjutkan dengan uji linieritas dan normality. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi brucellosis di Kabupaten Kupang sebesar 2 % pada tingkat ternak sedangkan rata-rata prevalensi brucellosis pada tingkat peternak di Kabupaten Kupang sebesar 1,61 %. Model brucellosis pada sapi potong menunjukkan bahwa faktor-faktor yang meningkatkan kejadian brucellosis adalah abortus (koef regresi=+6,20565; OR=495,54) dan kebuntingan(+3,83640; OR=46,36) sedangkan faktor-faktor yang mengurangi kejadian brucellosis adalah asal ternak dari dalam (-4,85234; OR=0,01) dan kecamatan dengan jumlah reaktor rendah (-2,19958; OR=0,11) sedangkan Model prevalensi brucellosis pada tingkat peternak menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh meningkatkan prevalensi adalah sumber air tandon, perpindahan kandang dan kepadatan sedangkan faktor yang mengurangi prevalensi brucellosis di tingkat peternak adalah kandang kelompok. Kata kunci : brucellosis, seroprevalensi, faktor resiko, kabupaten kupang
Brucellosis is infectious disease caused by bacterium of Brucella genus categorized by Office International Des Epizootie as zoonosis disease. The prevalence of brucellosis in the district of Kupang was reported less than 2 %. Therefore, test and slaughter program has been instituted since 2003, however significant reduction of the prevalence has observed. The problem behind this fact is, among others, the fact that a comprehensive epidemiological investigation and the disease in the district has never been practiced. The objectives of the current study were to verify the prevalence of the disease in the district both at cattle and farm levels, factor associated with the odds of the disease in cattle, and those associated with the prevalence of the disease at farm level. A total 1047 serum samples of cattle belonging to 93 farms was multistage-randomly during the study. The serum were screened against brucellosis using Rose-Bengal Test (RBT) and Complement Fixation Test (CFT) for those reacted positive to RBT. A cattle was categoriced as suffering from brucellosis if its CFT showed a positive reaction. Risk factor of cattle and farms were obtained by means of an interview to the farmers and field observation by the investigator. Association between a factor and brucellosis was tested using ² and its strength was measured as odds ratio (OR). Logistic and linear regression models were used to evaluate the role of risk factor for the odds of the disease in individual cattle and its prevalence at farm level, respectively. The prevalence of brucellosis in cattle and at farm level was found to be, respectively 2 % and 1,61 %. The odds of brucellosis of a cattle is increased by abortion (OR=490,38) and pregnancy (OR=46,94),and decreased by intra-village origin (OR=0,01) and districts of low level reactors (OR= 0,11). Risk factors of animal density, moved farm, and water source increase the farm level brucellosis prevalence while communal bam decrease it. Keywords: brucellosis, prevalence, causative factors, kupang district
Kata Kunci : brucellosis, seroprevalensi, faktor resiko, kabupaten kupang
