Laporkan Masalah

Pemanfaatan aplikasi laharz untuk model banjir lahar disungai Gendol menggunakan data LIDAR

Syahri Ramadhan,

2016 | Tugas Akhir |

Gunung Merapi merupakan Gunungapi yang paling aktif di Indonesia. Banjir lahar merupakan salah satu bencana yang dihasilkan dari erupsi Gunungapi. Pemodelan banjir lahar perlu dilakukan sebagai salah satu cara untuk mitigasi bencana. Aplikasi LaharZ mampu digunakan sebagai sarana pemodelan untuk memetakan secara otomatis zona genangan lahar. Pemanfaatan aplikasi LaharZ menggunakan data DEM (Digital Elevation Model) Lidar sebagai input dan dari data DEM tersebut mampu digunakan untuk identifikasi arah aliran, akumulasi aliran, dan deliniasi aliran. Penggunaan DEM Lidar karena memiliki akurasi yang baik hingga resolusi 1 meter. Tujuan dari penelitian untuk melakukan pemodelan menggunakan aplikasi LaharZ sebagai proses iterasi cross section area dan planimetric area dan dapat digunakan untuk mengetahui wilayah terdampak dari banjir lahar yang terjadi di sungai Gendol. Metode yang digunakan dalam melakukan pemodelan banjir lahar dengan aplikasi LaharZ berupa konversi data raster, pembuatan direktori kerja, Inputing parameter cross section area (A) dan planimetric area (B), pengaturan workspace, create surface hydrology Grid, create a proximal-hazard zone boundary, inputing volume dan pemilihan stream. Penggunaan batas administrasi desa untuk mengetahui wilayah terdampak banjir lahar dengan cara overlay terhadap hasil pemodelan dari aplikasi LaharZ Pemodelan banjir lahar di sungai Gendol menggunakan aplikasi LaharZ menghasilkan peta dengan 4 (empat) skenario volume genangan banjir lahar yaitu 1.500.000 m3, 1.250.000 m3, 1.000.000 m3 dan 750.000 m3. Wilayah yang terdampak dari pemodelan banjir lahar menggunakan aplikasi LaharZ meliputi desa Kepuh Harjo, desa Harjo Binangun dan desa Glagah Harjo

Kata Kunci :


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.