Laporkan Masalah

Pemanfaatan data penginderaan jauh dan sistem informasi geografis untuk estimasi harga lahan dikecamatan Trucuk kabupaten Klaten

Bayu Ismuntoro,

2015 | Tugas Akhir |

Pesatnya pertumbuhan penduduk di suatu wilayah mempengaruhi peningkatan kebutuhan akan hal pokok, salah satu diantaranya adalah papan atau tempat tinggal. Seiring dengan perkembangan teknologi di era globalisasi akhir-akhir ini, telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Adanya citra resolusi tinggi merupakan salah satu perkembangan teknologi di bidang penginderaan jauh yang dapat digunakan untuk membantu dalam analisis harga lahan di suatu wilayah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan data citra penginderaan jauh secara optimum dalam mendapatkan parameter penentu nilai lahan sehingga dapat digunakan untuk memetakan persebaran estimasi harga lahan di Kecamatan Trucuk. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah intergrasi antara teknik Penginderaah Jauh sebagai sumber data utama dan Sistem Informasi Geografi yang digunakan dalam input data, pemrosesan data, analisis data, dan penyajian peta estimasi harga lahan. Data Penginderaan Jauh yang digunakan berupa Citra Quickbird hasil perekaman tahun 2014. Selain itu, data berupa peta administrasi Kabupaten Klaten, data kelengkapan fasilitas umum dan data Klaten dalam Angka 2014. Melalui interpretasi Citra Quickbird secara digitasi on screen diperoleh data bentuk penggunaan lahan. Sementara itu, untuk parameter berupa aksesibilitas lahan dilakukan proses analisis buffer untuk mengetahui jarak dari setiap lokasi terhadap obyek yang mempengaruhi. Aksesibilitas lahan positif berkaitan dengan jarak terhadap jalan kolektor, jalan lokal, pusat pemerintahan, dan fasilitas pendidikan. Sementara itu, aksesibilitas lahan negatif berkaitan dengan jarak terhadap sungai, kuburan, dan sumber polusi berupa pabrik. Sedangkan data kelengkapan fasilitas umum diperoleh dari data sekunder berupa jumlah fasilitas kesehatan, perdagangan, pendidikan, ibadah, pemerintahan, dan perbankan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga lahan secara umum terbagi menjadi empat kelas. Kelas Sangat Tinggi (Rp 359.091-Rp 1.085.714/m2) dengan luas wilayah 36,24 Ha atau 1,04%. Kelas Tinggi (Rp 241.818-Rp 359.091/m2) dengan luas wilayah 663,47 Ha atau 19,12%. Kelas Sedang (163.571-Rp 241.818/m2) dengan luas wilayah 1240,39 Ha atau 35,75%. Dan Kelas Rendah (Rp 25.000-Rp 163.571/m2) dengan luas wilayah 1529,20 Ha atau 44,08%.

Kata Kunci :


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.