Laporkan Masalah

Konservasi komunitas hutan Candi Batur berbasis masyarakat didesa Bulakan kabupaten Pemalang

Isrowati,

2015 | Tesis |

Hutan Candi Batur merupakan salah satu hutan yang dikonservasi oleh masyarakat berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal. Kajian konservasi berbasis masyarakat dilakukan untuk menentukan strategi keberlanjutan Hutan Candi Batur. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji kondisi fisikokimia lingkungan, komposisi Hutan Candi Batur dan persepsi serta kearifan lokal masyarakat untuk konservasi hutan. Pengambilan sampel vegetasi menggunakan plot kuadrat sebanyak 13 plot dengan ukuran 20 m × 20 m untuk pohon, 10 m ×10 m untuk tiang, 5 m × 5 m untuk pancang dan 2 m × 2 m untuk semai diletakkan secara random sampling. Pengukuran debit aliran sungai di 3 titik lokasi pengamatan, sedangkan persepsi dan kearifan lokal menggunakan indept-interveview dari narasumber kunci. Hasil penelitian menunjukan bahwa parameter fisikokimia sesuai untuk vegetasi Hutan Candi Batur. Kandungan unsur hara makro yang terdiri atas N (0,72%), P (0,09%), C-Organik (6,26%) dan KTK (40,25 me/100g) tergolong tinggi. Hutan Candi Batur dapat dijadikan daerah resapan air. Komposisi vegetasi di Hutan Candi Batur tersusun atas 30 spesies dari 18 famili untuk tingkat pertumbuhan pohon dan permudaannya. Indeks keanekaragaman (2,74) tergolong sedang, dengan indeks kemerataan (0,80) tergolong tinggi. Tingkat pancang memiliki jumlah cacah individu dan kerapatan tertinggi dibanding tingkat semai. Jumlah spesies tingkat semai hanya ada 5 spesies. Vegetasi lantai hutan ditemukan 14 spesies dari 9 famili, dengan indeks keanekaragaman (2,57) tergolong sedang dengan indeks kemerataan sebesar 0,97. Manfaat Hutan Candi Batur menurut masyarakat yaitu sebagai tempat peresapan air, menyediakan biodiversitas dan pariwisata. Nilai-nilai kearifan lokal yang ditemukan antara lain mitos, norma, larangan dan tradisi. Kearifan lokal merupakan bentuk konservasi hutan oleh masyarakat Bulakan. Strategi konservasi hutan berdasarkan analisis SWOT antara lain penanaman spesies lokal, pembentukan lembaga resmi, memperkuat nilai kearifan lokal, mempertahankan konservasi berbasis masyarakat, dan pengembangan program ekowisata.

Kata Kunci :


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.