Laporkan Masalah

Kajian spasial kerusakan DAS dan upaya konservasi dalam rangka pengendalian sedimentasi

Muhammad Rosidi,

2015 | Tesis |

Kerusakan DAS Barito saat ini terus mengalami peningkatan. Indikator nya antara lain adalah kualitas air yang semakin memburuk, peningkatan sedimentasi, banjir dan tingginya fluktuasi debit air Sungai Barito. Kondisi kerusakan DAS bagian hulu berpengaruh terhadap DAS di bagian tengah dan hilir, tetapi pengaruhnya belum banyak diketahui karena terbatasnya data dan kebijakan pengelolaan di daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai tingkat kerusakan DAS serta membuat strategi pengelolaan dalam upaya pengendalian sedimentasi di Daerah hulu DAS Barito Kabupaten Murung Raya Kalimantan Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan hidrologi dalam mengidentifikasi kerusakan DAS. Parameternya adalah limpasan permukaan dan laju erosi. Potensi limpasan permukaan dianalisis menggunakan metode Cook dengan kemiringan lereng, tutupan vegetasi, infiltrasi tanah dan timbunan permukaan sebagai faktor masukannya, sedangkan potensi laju erosi diperkirakan dengan menggunakan model USLE dengan faktor erosivitas hujan, erodibiltas tanah, faktor panjang dan kemiringan lereng dan faktor pengelolaan tanaman dan konservasi tanah. Tingkat kerusakan DAS diperoleh dengan menggabungkan antara potensi limpasan permukaan dan potensi laju erosi. Berdasarkan tingkat kerusakan di DAS Barito hulu dan sebarannya kemudian dibuat strategi pengelolaan sebagai upaya konservasi di DAS Barito hulu dengan menggunakan konsep DPSIR (Drivers, Pressures, State, Impacts and Responses). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa untuk potensi limpasan permukaan yang dibagi dalam empat kelas yaitu kelas rendah, normal, tinggi dan ekstrim, terluas pada kelas tinggi yaitu sebesar 85,37%, kelas rendah tidak didapatkan, kelas ekstrim 1,26 %. Potensi erosi dibagi dalam lima kelas yaitu sangat ringan, ringan, sedang, berat dan sangat berat, kelas berat dan sangat berat masih dibawah 3 %, kondisi erosi ringan dan sangat ringan sekitar 87%. Berdasarkan dua parameter tersebut tingkat kerusakan DAS yang dibagi dalam lima kelas yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi, didapatkan kelas tinggi dan sangat tinggi 3,76% , kelas sedang 84,15% dan kelas rendah 12.08%. Strategi prioritas pengelolaan yang dibuat dengan konsep DPSIR adalah koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, penyadartahuan arti penting DAS Barito hulu ke semua stakeholder dan kebijakan perbaikan kondisi biofisik lahan. Kata kunci : DAS, limpasan permukaan, potensi laju erosi, kerusakan DAS

Kata Kunci :


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.