Pemanfaatan citra satelit Geoeye-1 untuk pemodelan spasial tingkat faktor kebutuhan energi listrik harian terhadap daya tersambung di permukiman kecamatan Ponorogo
Lintang Dwi Candra,
2016 | Skripsi |Permukiman merupakan salah satu bagian dari konsumen listrik yang disediakan oleh PLN (Perusahaan Listrik Negara). Terjadi dinamika dalam mengkonsumsi energi listrik pada berbagai tipe permukiman dalam berbagai waktu. Diperlukan kajian mengenai pemanfaatan energi listrik untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat dalam informasi manajemen energi listrik. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan daya listrik tersambung berbasis citra satelit Geoeye-1 dan memetakan daya konsumsi listrik harian berdasarkan tipologi permukiman serta mengetahui tingkat faktor kebutuhan energi listrik harian terhadap daya tersambung di permukiman Kecamatan Ponorogo. Pemodelan spasial dalam penelitian ini menggunakan proses analisis tabular (query) yang terdapat dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk memetakan daya listrik tersambung dan daya konsumsi listrik harian sehingga dapat diketahui tingkat faktor kebutuhan listrik melalui formula tertentu. Informasi daya listrik tersambung diperoleh melalui interpretasi visual pada permukiman dari citra resolusi tinggi Geoeye-1 tahun perekaman 2014 dan kegiatan lapangan dengan bantuan data sekunder dari PLN. Informasi konsumsi listrik harian diperoleh melalui wawancara sampel di lapangan. Penentuan sampel lapangan yang digunakan adalah dengan proportional statified sampling dan uji ketelitian interpretasi dilakukan dengan confusion matrix calculation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tersambung 450 VA mayoritas terdapat di pinggiran kota. Daya 900 VA hampir merata di seluruh kelurahan, daya 1300 VA dan 2200 VA terkonsentrasi di dalam kota. Secara umum, tingkat konsumsi listrik di permukiman kecamatan Ponorogo antara 2 kWh – 5 kWh per hari yang rata-rata dikonsumsi oleh daya 900 VA dan 1300 VA. Sehingga rata-rata tingkat faktor kebutuhan energi listrik harian terhadap daya tersambung hasilnya berada dalam kondisi ideal yang tersebar hampir merata di seluruh kelurahan. Proporsi konsumsi listrik harian yang digunakan antara 60%-80% dari daya tersambung
Kata Kunci :