Pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap debit puncak sub-DAS Opak hulu tahun 2009 dan 2014 menggunakan citra landsat 5 dan landsat 8
Devian Arya Febryanto,
2016 | Skripsi |Sub-DAS Opak Hulu memiliki luas 135 km2 dan merupakan bagian dari DAS Opak. Interaksi dengan daerah sekitar menyebabkan perkembangan daerah, khususnya Kecamatan Prambanan dan Kalasan. Perkembangan daerah menimbulkan perubahan penggunaan lahan. Selain itu, aktivitas gunung merapi tahun 2010 menyebabkan perubahan penggunaan lahan di hulunya. Keduanya secara tidak langsung mempengaruhi debit. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap debit puncak sub-DAS Opak Hulu tahun 2009 dan 2014. Perubahan penggunaan lahan diperoleh dari klasifikasi multispektral maximum likelihood menggunakan citra Landsat tahun 2009 dan 2014. Sedangkan debit sub-DAS dihitung menggunakan metode Haspers yang koefisien limpasannya diperoleh melalui skoring metode Cook. Hasil klasifikasi penggunaan lahan tahun 2009 dan 2014 digunakan sebagai salah satu parameter dalam metode Cook. Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap debit sub-DAS Opak Hulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan seluas 12,02 km2 tahun 2009 berubah menjadi lahan terbangun pada tahun 2014. Lahan terbuka di hulu sub-DAS pada tahun 2014 lebih luas 1,8 km2daripada tahun 2009. Hutan, kebun, ladang/tegalan, semak/belukar, dan sawah mengalami perubahan namun tidak terlalu besar. Perubahan penggunaan lahan menyebabkan perubahan koefisien limpasan permukaan tahun 2009 dan 2014 sebesar 0,01. Koefisien limpasan permukaan tersebut berpengaruh terhadap debit, namun tidak terlalu signifikan. Terjadi penambahan debit sebesar 2,16 m3/detik pada tahun 2014 dibandingkan tahun 2009 jika curah hujan yang terjadi sebesar 40 mm. Semakin tinggi curah hujan, peningkatan debit terhadap curah hujan tahun 2014 dari debit tahun 2009 akan semakin tinggi pula.
Kata Kunci :