Laporkan Masalah

Pola kehidupan dan strategi bertahan masyarakat petani di Sendangrejo Minggir Sleman

Putri Nurida Pangesti,

2015 | Skripsi |

Penelitian ini dilakukan di Desa Sendangrejo, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman yang merupakan salah satu desa dengan keunggulan dalam hal produksi pertanian, luasan lahan dan jumlah petani. Luas area Desa Sendangrejo yaitu 598 hektar digunakan sebagai lahan pertanian yaitu seluas 349,26 hektar. Petani berjumlah 18% dari keseluruhan orang yang bekerja. Penelitian ini perlu dilakukan sebab wilayah Desa Sendangrejo mayoritas lahannya digunakan untuk sawah, mayoritas penduduknya menekuni pekerjaan sebagai petani, dan jenis petani yang beragam dari mulai petani pemilik lahan sampai dengan buruh tani sebagai penggarap berpengaruh pada kehidupan dan strategi hidup yang diterapkan. Tujuan penelitian ini adalah : (1) mengidentifikasi karakteristik pola kehidupan antar jenis petani dengan berbagai macam usaha pertanian di Sendangrejo, Minggir, Sleman. (2) mengetahui strategi bertahan hidup masyarakat petani di Sendangrejo, Minggir, Sleman. Metode kuantitatif digunakan dalam penelitian ini untuk pengolahan data sekunder. Metode kualitatif digunakan dalam melakukan observasi lapangan dan wawancara dengan tujuan memperoleh data primer berupa pola kehidupan petani dan strategi bertahan hidup petani. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengolahan data kuantitatif menggunakan tabel dan persentase yang kemudian dilakukan analisis deskriptif kuantitatif, sedangkan data kualitatif diolah menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan karakteristik pola kehidupan sosial masyarakat Desa Sendangrejo antara petani dan buruh tani. Petani mempunyai pola kehidupan yang cenderung mulai berubah menuju ke solidaritas organik. Perubahan dari solidaritas mekanik menjadi solidaritas organik ini dipengaruhi oleh mulai heterogennya masyarakat. Perbedaan pengetahuan, kegiatan, jaringan pertemanan, dan mata pencaharian mempercepat adanya perubahan solidaritas sosial dan perbedaan pola kehidupan. Buruh tani memiliki pola kehidupan dengan solidaritas mekanik khas masyarakat desa dengan berbagai keterbatasan. Masyarakat petani maupun buruh tani telah melakukan strategi bertahan hidup yaitu dengan menambah ragam usaha dan memperluas relasi sosial. Petani mempunyai ragam usaha lebih banyak dan relasi sosial lebih luas dibandingkan dengan buruh tani. Strategi yang diterapkan sesuai dengan tantangan, pengetahuan dan kebiasaan yang mereka alami untuk mencapai pendapatan yang lebih baik, peningkatan kesejahteraan, kerentanan berkurang, peningkatan ketahanan pangan dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Kata Kunci :


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.