Laporkan Masalah

Penentuan lokasi optimum jalur pipa PDAM baru dengan metode last coast path serta analisis debit dan tekanan airnya dikecamatan Gamping dan sekitarnya

Tegar Adi Purwanto,

2015 | Skripsi |

Kebutuhan air bersih akan semakin bertambah seiring bertambahnya jumlah penduduk. Kondisi tersebut berakibat bertambahnya permintaan air bersih di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Berdasarkan hal tersebut maka pengembangan jaringan pipa air bersih perlu dilakukan untuk dapat melayani konsumen. PDAM Sleman menjadi salah satu yang melakukan pengembangan jaringan melalui program SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Regional Kartamantul, yaitu kerjasama antara Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta yang tertuang dalam yaitu dokumen Pra Design Engineering Detail SPAM Regional 2014, yaitu di Kecamatan Gamping dan sekitarnya. Penentuan jalur pipa PDAM yang dilakukan untuk melayani di Kabupaten Sleman sendiri masih secara kualitatif sesuai jaringan jalan yang ada, sehingga hasilnya kurang optimal. Berpijak dari hal tersebut penelitian ini dilakukan untuk menentukan jalur optimalnya dan analisis debit serta tekanan airnya. Penelitian sebelumnya telah dilakukan terkait penentuan jalur optimum sehingga untuk kasus ini dapat memanfaatkan metode dari penelitian sebelumnya yaitu dengan pemodelan spasial sistem informasi geografis. Salah satunya yaitu metode Least Cost Path di kombinasikan dengan Analytic Heirarchy Process dalam penentuan bobot parameternya. Citra Alos menjadi salah satu sumber data yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi penggunaan lahan, jaringan jalan, dan sungai selain informasi dasar dari Peta Rupabumi Indonesia. Analisis tambahan terkait dengan debit dan tekanan airnya juga dilakukan agar dapat mengetahui kemampuan distribusi air dari jalur pipa yang dihasilkan salah satunya dengan menggunakan rumus Hazen-Williams, Mayor Losses, dan Minor Losses. Hasil penelitian menunjukkan jalur optimum dengan total jumlah piksel 1.333 piksel atau dengan panjang ± 17764,15 meter dan mempunyai error sebesar 1,7%. Hasil tersebut dapat diterima mengingat skala analisis yang berdasar pada skala 1:25.000 yaitu untuk semi detail, sehingga aspek generalisasi pada skala tersebut mempengaruhi hasilnya. Hasil selanjutnya yaitu analisis debit dan tekanan air didapatkan nilai maksimal debit dalam satu periode waktu pemakaian pada jam puncak yaitu sebesar 36,4 LPD (Liter Per Detik). Hasil analisis tekanan paling besar berada di Unit Gamping sebesar 78,11 m dan paling rendah di Unit Godean Moyudan 1 yaitu dengan tekanan minimalnya 1,08 m. Hasil tersebut dapat menjadi pertimbangan dalam perencanaan pipa dengan batasan pada skala analisis data untuk semi detail dan simulasi yang dilakukan juga dalam kondisi normal dengan pipa tunggal

Kata Kunci :


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.