Aplikasi citra landsat dan sistem informasi geografis untuk pemantauan garis pantai pulau Nusa Penida tahun 1973, 1978, 1995, 2000 dan 2013
Noviani Jatiningrum,
2014 | Skripsi |INTISARI Pantai Pulau Kecil mempunyai karakter fisik yang sederhana. Namun dibalik kesederhanaan karakter yang dimiliki pulau kecil muncul potensi dan ancaman. Maka dari itu pemantauan pantai perlu dilakukan agar potensi tersebut tetap lestari dengan meminimalisir ancaman. Sesuai penelitian sebelumnya, perubahan garis pantai dapat dideteksi menggunakan Citra Landsat dan SIG. Sehubungan dengan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui hasil identifikasi dan pemetaan garis pantai Pulau Nusa Penida tahun 1973, 1995, 2000 dan 2013 ekstraksi Citra Landsat. 2. Mengetahui perubahan garis pantai Pulau Nusa Penida tahun 1973, 1978, 1995, 2000, dan 2013 ditinjau dari faktor internal dan eksternal pulau. 3. Mengetahui pengaruh karakter internal dan eksternal pulau terhadap perubahan garis pantai Nusa Penida. Metode yang digunakan adalah interpretasi citra manual monoskopis dan pengolahan SIG yang meliputi tahap-tahap berikut 1. Komposit citra, 2. Interpretasi visual, 3. Pengelompokan garis pantai ekstraksi citra (per tahun dan per resolusi), 4. Perbandingan hasil ekstraksi luas dan keliling pulau dari citra terhadap peta acuan, dan 5. Analisa karakter internal dan eksternal Pulau Nusa Penida. Hasil yang didapat : 1. Identifikasi dan pemetaan garis pantai Citra Landsat Pulau Nusa Penida dalam bentuk garis mempunyai kesalahan rata-rata 8% dari keliling peta acuan (RBI skala 1:25.000), sementara dalam bentuk polygon mempunyai kesalahan rata-rata 0,6% dari luas peta acuan; 2. Perubahan garis pantai Pulau Nusa Penida tahun 1973, 1978, 1995, 2000 dan 2013 relatif stabil, ditemukan abrasi sepanjang pantai datar sebesar 5m per 5 tahun akibat profil dasar laut yang curam yang tersebar di Kampung Sentral, Desa Toyapakeh bagian selatan, Kampung Mentigi. Potensi terbentuknya pro delta terdapat di Pantai Suana bagian selatan akibat aktifitas profil dasar laut yang landai dan adanya hamparan terumbu karang (segmen C) sebagai pelindung alami; 3. Pengaruh karakter internal dan eksternal terhadap abrasi yang terjadi di Nusa Penida belum sampai merubah posisi garis pantai karena pulau tersusun dari material karst yang resisten dan terjal ( segmen pantai A dan D) dan adanya pelindung pantai seperti pohon yang tumbang (segmen pantai A dan B), dan senderan (segmen pantai B). Kata kunci : Pulau Kecil (Nusa Penida), Landsat, Perubahan Garis Pantai
Kata Kunci :