Modal sosial sebagai strategi kelangsungan hidup perempuan pekerja seks : Studi wilayah transaski seksual Teluk Bintuni Papua Barat dan Pasar Kembang kota Yogyakarta
Liska Rahayu,
2014 | Skripsi |INTISARI Kaum marginal terkondisikan untuk terlibat dalam strategi pertahanan diri untuk bisa tetap bertahan hidup, salah satunya adalah dengan menjadi perempuan pekerja seks. Meningkatnya jumlah perempuan pekerja seks di Kota Yogyakarta, menuntut adanya intervensi dari pemerintah melalui program pemberdayaan ataupun rehabilitasi sosial yang tidak hanya terbatas pada paradigma ekonomi, tapi juga paradigma sosial dimana dimensi modal sosial dilibatkan. Interaksi ruang dan karakteristik wilayah kerja akan mempengaruhi modal sosial seseorang didalam merespon dinamika kehidupan. Penelitian ini dilakukan di wilayah transaksi seksual Distrik Bintuni dan Pasar Kembang, Kota Yogyakarta. Setiap wilayah transaksi seksual, diambil sampel 30 pekerja seks dengan menggunakan metode simple random sampling dan indepth interview. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengetahui karakteristik wilayah transaksi seksual dan profil perempuan pekerja seks di Teluk Bintuni-Papua Barat dan Pasar Kembang, Kota Yogyakarta, 2) menganalisis bentuk-bentuk pemanfaatan modal sosial sebagai upaya strategi kelangsungan hidup para pekerja seks di wilayah transaksi seksual . Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pekerja seks di Bintuni memiliki mobilitas yang tinggi dengan usia yang relatif muda dan memiliki karakteristik wilayah transaksi seksual yang menyebar dan tersisip, sedangkan di Pasar Kembang para pekerja seks cenderung menetap, memiliki usia relatif tua dan terletak secara mengelompok. Modal sosial tidak hanya menjaga keberlangsungan hidup individu ataupun komunitas, tapi juga mampu menciptakan nilai ekonomi bagi dirinya sendiri. Selain itu, modal sosial juga dapat menjadi faktor penghambat dan faktor pendorong ikatan sosial yang dibangun didalam suatu komunitas pekerja seks. Alur koordinasi efektif antara komunitas pekerja seks, lembaga pemerintahan serta lembaga nonpemerintahan harapannya mampu meningkatkan modal sosial pekerja seks untuk kemudian mengurai rantai belenggu praktik prostitusi. Kata Kunci: Perempuan Pekerja Seks, Modal Sosial, Strategi Kelangsungan Hidup
Kata Kunci :