PENGARUH JENIS KELAMIN DAN PERAN JENIS TERHADAP KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KEINGINAN BERPINDAH
Yusti Pujisari (adv. Dr. Indra Wijaya Kusuma, MBA), Dr. Indra Wijaya Kusuma, MBA
Selama beberapa tahun terakhir, penelitian mengenai pengaruh perbedaan jenis kelamin terhadap berbagai aspek keperilakuan menunjukkan konsistensi yang lemah. B eb erap a p eneliti mengatakan bahwa peran jenis (maskulinitas/femininitas) lebih mampu untuk menjadi variabel penjelas bagi aspek keperilakuan dibandingkan dengan perbedaan jenis kelamin (Erez dick., 1989 dan Signorella dick., 1986).
Penelitian ini bertujuan untuk menguji 1) apakah perbedaan jenis kelamin mempengaruhi perbedaan tingkat kepuasan kerja, stres kerja, dan keinginan berpindah, 2) apakah perbedaan peran jenis mempengaruhi perbedaan tingkatkepuasan kerja, stres kerja dan keinginan berpindah.
Menggunakan kuesioner, subjek yang diperoleh adalah 63 auditor yang berasal dari kantor akuntan publik big 5 dan nasional. Independent sample t-test dan one way ANOVA digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.
Hasil pengujian statistis menunjukkan bahwa baik perbedaan jenis kelamin maupun peran jenis tidak menyebabkan perbedaan pada tingkat kepuasan kerja,stres keija, dan keinginan beipindah auditor.
During the last few years, prior researches which examined the effect of sex differences on many behavioral aspects have resulted less consistency. Many researchers said that sex role or masculinity and femininity have been shown to
be more valuable explanatory concepts for behavioral aspects than mere sex differences (Erez et.al., 1989 and Signorella et.al., 1986).
The purposes of current study are to investigate 1) whether there is an effect of sex differences on job satisfaction, work stress and turnover intention levels, 2) whether there is an effect of sex role (masculinity/femininity) on job
satisfaction, work stress, and turnover intention levels.
Using questioner, subjects reached are 63 auditors working in the big 5 and national public accounting firms. Independent sample t-test and one way ANOVA will be used to test the hypotheses.
The results show that neither sex differences nor sex-role differences have an effect on job satisfaction, work stress, and turnover intention levels.
Kata Kunci : jenis kelamin, peran jenis, kepuasan kerja, stres kerja, keinginan berpindah
