Laporkan Masalah

ANALISIS MAKRO EKONOMI INDONESIA PENDEKATAN IS-LM

YULIADI, IMAMUDIN (Pembimbing : PROF. DR. SOELISTYO, MBA.), PROF. DR. SOELISTYO, MBA.

2012 | Tesis | S2 MEP

Penelitian tentang perekonomian Indonesia dengan kerangka analisa IS-LM untuk menentukan keseimbangan umum baik di pasar uang maupun pasar barang didasarkan pada pemikiran untuk mengetahui sejauh mana kemampuan perekonomian nasional dalam meningkatkan kinerja perekonomian yang ditunjukkan melalui beberapa indikator makro ekonomi. Dalam analisa IS-LM diasumsikan bahwa tingkat harga adalah konstan sehingga perumusan kebijakan ekonomi adalah sejauh mana efektivitas kebijakan fiskal dalam menggeser kurva IS. Pada sisi lain juga dirumuskan sejauh mana efektivitas kebijakan moneter dalam menggeser kurva LM untuk mencapai tingkat pendapatan nasional yang tinggi. Untuk merumuskan fungsi IS terlebih dahulu dicari fungsi konsumsi (C), Investasi (I), Pengeluaran pemerintah (G), Ekspor (X) dan Impor (M). Sedangkan untuk merumuskan fungsi LM adalah mencari persamaan antara fungsi

permintaan uang (Md) dengan penawaran uang (Ms).

Analisis data perekonomian Indonesia dari 1969 - 1998 diambilkan dari sumber data sekunder baik dari dalam negeri maupun luar negeri seperti Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS), Sekretariat Negara (Sekneg), Asian Development Bank (ADB), Internasional Financial Statistics (IFS), International Monetary Funds (IMF) dan World Bank. Uji statistik yang diterapkan meliputi uji normalitas, uji akar-akar unit (unit roots), masalah identifikasi, uji heteroskedastisitas, uji muItikolinearitas dan uji otokorelasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseimbangan umum terjadi pada tingkat pendapatan nasional sebesar 6251,929 dan tingkat bunga sebesar 12,3. Kebijakan fiskal diarahkan pada upaya meningkatkan kapasitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan mendorong iklim investasi (I) yang kondusif dengan mengeliminir dampak crowding out. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kebijakan moneter melalui pembenahan institusi sektor keuangan agar dapat menjalankan fungsi intermediasi dan pelaku pembangunan (agent of development). Merumuskan kombinasi kebijakan ekonomi yang efisien dan efektif untuk mencapai target pembangunan yang tinggi.


Kesimpulan penelitian menyatakan bahwa untuk mencapai tingkat pendapatan nasional yang tinggi perlu dilakukan melalui kebijakan fiskal yang ekspansif dan pada sisi lain meningkatkan fungsi intermediasi lembaga keuangan agar kebijakan moneter dapat mendorong sektor riil.

A research of Indonesia's economy by IS-LM analysis to determine general equilibrium both in money market and goods market based on thought to know now for the capability of national economy in raising economic mobility that is showed by some macro economic indicators. In IS-LM analysis there is assumption that price level is constant, so formulation of economic policy is how for the effectiveness of fiscal policy to move IS curve. In other side, how for the effectiveness of monetary policy to move LM curve for achieving a high national income is formulated, too. To formulate is function, we have to look for the function of a consumption, an investment, a government expenditure, an export, and an import. While formulating LM function, we have to look for the equation between money demand function and money supply function.

The analysis of Indonesia's economy from 1969 until 1998 is taken from the source of secondary data both domestic an abroad such as BI, BPS, Sekneg, ADB, IFS, IMF and World Bank. Statistic test wich is applied are normality test, unit roots test, identification problem, heteroscedasticity test, multicolinearity test and autocorrelation test.

The research result shows that the general equilibrium occur in a national income at 6251,929 and an interest rate at 12,3. The fiscal policy aimed at efforts of raising Indonesia's capacity economic growth by pushing a good investment climate through eliminating a crowding out effect. Increasing an efficiency and an effectiveness of monetary policy by fixing the institution of finance sector up in order that carry out the intermediate function and the agent of development. Formulating the efficient and effective economic policy combination to achieve a high development target.

The conclusion of this research states that an expansive fiscal policy and raising intermediate function of finance institution are needed to achieve high national income in order that a monetary policy can push the real sectors

Kata Kunci : IS-LM, kebijakan fiskal, kebijakan moneter, crowding out, intermediasi, Agent of development, Fiscal Policy, Monetary Policy, Crowding Out, Intermediasi function Agent of development


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.