Analisis Kualitas Struktur Pengendalian Internal: Studi Kasus Pada PT Chevron Pacific Indonesia
UTOMO, GUMELAR WAHYUDI (Adv.: Haryono, Drs., M.Com.), Haryono, Drs., M.Com.
PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) merupakan perusahaan multinasional yang mempunyai induk perusahaan di Amerika. Di Indonesia PT CPI menjalin kerja sama dengan skema kontrak bagi hasil (Product Sharing Contract) yang diwakili oleh BPMIGAS. Selain harus mengikuti regulasi di Indonesia, PT CPI juga harus berpedoman dari peraturan yang diregulasikan oleh Amerika. BPMIGAS sebagai pengawas masih menemukan data aset yang tidak ditemukan pada PT CPI, hal itu bisa mengindikasikan adanya pengendalian internal yang kurang efektif serta kemungkinan terjadinya kecurangan.
Pengendalian internal adalah suatu proses yang efektivitasnya dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang didesain untuk mendapat keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut: (1) keandalan pelaporan keuangan, (2) kesesuaian dengan undang- undang dan peraturan yang berlaku, (3) efektivitas dan efisiensi operasi. Pengendalian internal meliputi lima komponen yang saling berkaitan yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemonitoran.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi proses dan wawancara mendalam menggunakan kuesioner pengendalian internal COSO untuk memperoleh temuan investigasi kasus dan menganalisis temuan tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh komponen pengendalian internal yang diterapkan sudah sangat memadai. Hasil ini menunjukkan bahwa pengendalian internal juga memiliki keterbatasan. Untuk kasus ini, keterbatasan yang paling dominan adalah kemacetan yang faktor terbesarnya disebabkan oleh manusia sebagai inti dari pengendalian internal itu sendiri. Kemacetan dapat disebabkan oleh kurangnya komitmen personil, salah mengerti dalam instruksi, atau melakukan kesalahan karena kecerobohan, kebingungan, atau kelelahan. Dalam audit terdapat risiko pengendalian, yaitu pengendalian internal yang diterapkan tidak dapat menjamin tidak terjadinya risiko dalam operasional proses bisnis.
PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) is a multinational company that has a parent company in America. Indonesia's PT CPI has worked with Product Sharing Contract scheme represented by BPMIGAS. Apart from having to follow regulations in Indonesia, PT CPI shall be guided from the regulations regulated by the United States. BPMIGAS as inspectors still find the data assets that are not found in the PT CPI, it may indicate a lack of effective internal controls and possible fraud.
Internal control is broadly defined as process, effected by an entityÂ’s board of director, management, and other personel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectiveness of operation in following categories: (1) reability of financial reporting; (2) compliance with aplicable law and regulation (3) effectiveness and efficiency of operation. Internal control consist of five interrelated components, those are: control environment, risk assessment, information and communication, control activities, and monitoring.
This research is a qualitative research with case study approach. Data collection using the method of observation and in-depth interviews using a questionnaire with the COSO internal control personnel at the Department of Internal Control and Compliance to obtain the findings of case investigations and analyze findings.
The results showed that the all component of the internal control is very adequate. These results indicate that the internal control also has limitations. For this case, the limitations of the most dominant is the breakdowns which the biggest factor is caused by humans as the core of the internal control itself. Breakdowns can be caused by a lack of commitment of personnel, misunderstood the instructions, or make mistakes because of carelessness, confusion, or fatigue. There is a risk in the audit control, internal control applied cannot guarantee no occurrence of operational risks in business processes.
Kata Kunci : Pengendalian internal, Lingkungan pengendalian, Penilaian Risiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi dan komunikasi, Pemonitoran, Internal Control, Control Environtment, Risk Asessment, Control Activity, Information and Communication, Monitoring