Laporkan Masalah

Hubungan Timbal Balik antara Strategi Manufaktur dan Budaya Organisasi pada Industri Manufaktur di Indonesia

Tuty Herlina (Adv.: Drs. Agastya, MBA.MPM.), Drs. Agastya, MBA.MPM.

1999 | Tesis | S2 Management

Penelitian ini menyelidiki kemungkinan hubungan antara strategi manufaktur dan budaya organisasional dalam pabrik atau perusahaan manufaktur, didasarkan pada pengujian dari penelitian literatur. Data survey dikumpulkan dari 138 responden pada 16 perusahaan manufaktur. Perusahaan perusahaan manufaktur ini merupakan sampel yang dipilih secara random, dari industri tekstil, kecantikan dan farmasi yang berlokasi di daerah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Semua data yang diperlukan untuk penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner melalui pos. Kuesioner-kuesioner ini telah dirancang sehingga semua tingkat responden dapat menjawab semua pertanyaan. Kuesioner akhirnya dapat dikumpulkan selama lebih dari tiga bulan setelah mengirimkan ke alamat yang sama lebih dari satu kali (Juli, Agustus, dan September 1998). Definisi strategi manufaktur dalam penelitian ini hanya berbasis proses, tidak memasukkan dimensi isi. Strategi manufaktur dan budaya organisasional ditemukan menggambarkan hubungan yang signifikan secara statistik. Analisis ini menunjukkan bahwa pengimplementasian strategi manufaktur yang baik, memasukkan adanya proses perencanaan formal, strategi komunikasi, memberikan kontribusi untuk posisi kompetitif dan berorientasi jangka panjang. Pengimplementasi strategi manufaktur yang baik berkaitan dengan budaya organisasi yang berorientasi kelompok, yang dicirikan oleh adanya penggunaan kelompok atau tim, penekanana yang rendah terhadap individu, dan tingginya tingkat loyalitas serta adanya berbagi filosofi pabrik secara luas. Analisis jni menyarankan beberapa implikasi sehubungan dengan proses strategi manufaktur. Pertama, mungkin perlu untuk melibatkan para pengambil keputusan pada semua tingkatan organisasional berbeda dalam mengimplementasikan strategi manufaktur, dengan tujuan untuk membantu mereka dalam membuat keputusan yang tepat. Kedua, mungkin bermanfaat untuk menggambarkan budaya sebagai suatu mekanisma yang mengendalikan perilaku individu.

This study investigates the p0ssibility of a relationship between manufacturing strategy and organizational culture within manufacturing plants, based on examination of the research literature. Survey data were co11ected from 138 respondents in 16 plants. These plants included random samples of textile, beauty and pharmaceutical industries, which located in Jakarta, Bogor, Tangerang, and Bekasi areas. All necessary data for this study were obtained from a questionnaire through a mail survey. The questionnaires were designed so that multiple respondents answered all perceptual questions. These were finally collected for more than three months after sending them to the same addresses for more than once during July, August and September 1998. The definition of manufacturing strategy in this study is primarily process-based, it does not include such content dimensions. Manufacturing strategy and organizational culture were found to exhibit a statistically significant relationship within the plant. The analysis indicates that a well implemented manufacturing strategy, which includes formal planning processes, communication of strategy, contribution to competitive position, and a long range orientation. It coexists with a clan oriented organizational culture characterized by the use of groups and teams, low emphasis on hierarchy, and high level of loyalty and share plant-wide philosophy. This analysis suggests several implications regarding the manufacturing strategy process. First, it may be necessary to involve multiple decision makers at different organizational levels in the implementation of manufacturing strategy in order to help them to come up with the right decisions. Second, it may be useful to view culture as a mechanism, which controls the behavior of individuals by defining it certainly.

Kata Kunci : Strategi Manufaktur, Budaya Organisasi, Manufacturing Strategy, Organizational Culture


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.