Laporkan Masalah

Analisis Hubungan Manajemen Laba (Earning Management) dan Initial Public Offering (IPO) terhadap Kinerja Perusahaan

Tulasmono, Agus, Sukmawati Sukamulja, Prof., Dr.

2008 | Tesis | S2 Magister Management

Informasi asimetri antara manajer perusahaan dengan investor merupakan salah satu motivasi kebijakan manajemen laba. Manajer mencoba untuk mengatur kinerja perusahaaan dengan menggunakan variabel akrual dalam jangka pendek, sehingga dalam jangka panjang akan menyebabkan penurunan kinerja Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai penggunaan manajemen laba oleh perusahaan manufaktur yang melakukan IPO di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun 2001-2003. Selain issuer sebagai sampel, juga dipilih perusahaan tidak melakukan IPO (non-issuer) untk mendukung bukti tambahan bahwa perusahaan issuer menggunakan manajemen laba yang lebih tinggi daripada perusahaan non-issuer. Hasil penelitian ini tidak bisa membuktikan bahwa perusahaan issuer melakukan manajemen laba di sekitar IPO tetapi hanya satu tahun setelah IPO dengan memainkan komponen akrual. Hasil penelitian yang lain membuktikan bahwa perusahaan issuer melakukan manajemen laba yang lebih tinggi dibanding perusahaan non-issuer. Kinerja perusahaan sebelum dan sesudah IPO tidak berbeda secara signifikan, tetapi terdapat kecenderungan penurunan kinerja perusahaan setelah IPO. Hasil penelitian yang lain tidak bisa membuktikan hubungan manajemen laba tdengan kinerja perusahaan setelah IPO. Kata kunci: Manajemen Laba (Earnings Management), Initial Public Offerings (IPO), Issuer dan non-issuer, Kinerja

Asymmetric information between manajer and investor is motivator of earnings management. Manager is trying to fix his performace by income increasing with discretionary accruals, but it is impossible to be continued in post initial public offerings, so in that period company is underperformace. This study is proposed to find empirical evidence that company managers is opportunistic using discretionay accruals to report the performance. This study

uses the companies data doing initial public offerings in Jakarta Stock Exchange in the 2001-2003 periods. Besides issuer companies there are also non-issuer companies to support additional evidence that issuers are also more aggressive in doing earnings management than non-ssuers. Result of this research indicate that campany executing IPO do not policy of earnings management two year before IPO to three year after IPO but only one year after IPO by playing component accrual. Another result indicated the issuer companies did earnings management more aggressively compared to the nonissuer companies. Althought there no difference wich signifikan of performance of finance before and after IPO, but the company performance tend to turn down after IPO. In General this research cannot prove relation between policy earnings management and the company performance conducting IPO. Keywords: Earnings Management, Initial Public Offerings (IPO), issuer and nonissuer, company's performance

Kata Kunci : Manajemen Laba (Earnings Management), Initial Public Offerings (IPO), Issuer dan non-issuer, Kinerja


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.