Analisis strategi proses manufakturing dan kinerja bisnis pada industri manufaktur di Indonesia
Triyanto (pembimbing: Dr. Ir. Adi Djoko Guritno, MSIE), Dr. Ir. Adi Djoko Guritno, MSIE
Tantangan para manajer dalam ekonomi global yang dinamis adalah untuk memilih praktik manufakturing yang tepat, dan kemudian mengintegrasikannya ke dalam stategi terpadu yang dapat menambah nilai sehingga meningkatkan kinerja kompetitif Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lima strategi proses manufakturing dan kemudian menguji hubungan timbal balik serta dampaknya pada kinerja bisnis. (1) prioritas kompetitif, (2) kriteria order winner, (3) advanced manufacturing technology, (4) integrated information system, dan (5) advanced management system (just in time, pengembangan produk dan tenaga kerja).
Penelitian ini didasarkan data survei pada 104 perusahaan manufaktur di Indonesia. Dengan menggunakan alat analisis regresi, penelitian ini menemukan bahwa prioritas kompetitif berpengaruh positif terhadap kriteria order winner; sedangkan kriteria order winner berpengaruh positif pada advanced manufacturing technology, integrated information system, dan advanced management system. Temuan lain penelitian ini adalah bahwa pengembangan produk dan pengembangan tenaga kerja berpengaruh positif pada implementasi just-in-time dan advanced manufacturing technology (otomasi); sedangkan integrated information system, advanced manufacturing technology, pengembangan produk dan tenaga kerja berpengaruh positif pada kinerja bisnis, akan tetapi just-in-time tidak berpengaruh positif pada kinerja bisnis.
Hasil dalam penelitian ini memberikan kontribusi bahwa sangat penting bagi perusahaan untuk memiliki strategi manufakiuring yang tepat agar tetap dapat bertahan dalam percaturan global. Tidak ada hubungan sebab akibat yang sederhana antara aktifitas peningkatan dan kinerja bisnis. Keberhasilan manufacturing memerlukan investasi yang selektif dalam memilih sekumpulan aktifitas peningkatan dan memerlukan keuletan dalam implementasi. Beberapa efek negatif yang dihasilkan hanya bersifat sementara dan mungkin menjadi efektif setelah melewati
periode yang agak panjang. Penyebaran teknologi manufakturing dapat berpengaruh negatif pada kinerja dalam jangka panjang. Untuk mengurangi periode itu, disarankan bagi banyak perusahaan, untuk menyertai aktifitas peningkatan dengan investasi yang proporsional pada sumber daya rnanusia dan sumber daya organisasional.
The managers challenge face in today's dynamic global economy is to choose appropriate manufacturing practices and then to integrate them into a cohesive value added strategy that will yield enhanced competitive performance. The goal of this research is to investigate five manufacturing strategies process and then examine their interrelationships and impact on business performance: (1) competitive priorities, (2) order winner criteria, (3) advanced manufacturing technology, (4) integrated information system and (5) advanced management system (just in time, product and employee development).
This research based on data survey at 104 manufacturing firm in Indonesia. By using regression analysis, this research find that competitive priorities positively influenced order winner, while order winner positively influenced advanced manufacturing technology, integrated information system, and advanced management system. Other findings were that product development and employee development positively influenced implementation of just-in-time and advanced manufacturing technology (automation); while advanced manufacturing technology integrated information system, product and employee development positively influenced business performance, however just-in-time have not positive influenced on business performance.
The result in this research contributes that of very importance have appropriate manufacturing strategy for company to be remain sustain the global competitiveness. There is no simple cause-effect between improvement activities and business performance. Success in manufacturing requires an investment in carefully selected a set of improvement activities and require tenacity in implementation. Some negativity effect just tentative and may become effective only after fairly long transition period. Deployment of technology in manufacturing can negative influence on performance for long period. To reduce this period, it has been suggested for many companies, to accompany the improvement activities with proportional investments in human and organizational resources.
Kata Kunci : competitive priorities, order winner, improvement activities, business performance, prioritas kompetitif, aktifitas peningkatan, kinerja bisnis