Analisis Pengaruh Perilaku Lampau. Sikap dan norma Subyektif Terhadap Niat Beli Konsumen Produk MSG Arnomoto Pasca Kasus Porcine (Lemak Babi)
Syamsul Ghofur:(Pembimbing: Yulia Arisnani, MBA.), Dra. Yulia Arisnani, MBA.
Kejadian yang menimpa produk penyedap masakan MSG Ajinomoto pada awal tahun 2001 merupakan salah satu kasus terjadinya publisitas negatif. Pada 3 Juni 2000 PT Ajinomoto mengajukan permohonan perpanjangan sertifikat halal dan LPPOM MUI melakukan audit, ternyata ditemukan bacto soytone. Masalahnya adalah, dalam proses pembuatan bacto soytone itu, Ajinomoto menggunakan enzim porcine yang diambil dari pankreas babi. Komisi Fatwa MUT tanggal 16 Desember 2000 menyatakan bahwa MSG Ajinomoto, yang menggunakan bacto soytone, dinyatakan haram. Walaupun Pemerintah dan MIJI telah menyatakan bahwa MSG Ajinomoto halal, namun perilaku konsumen setelah terjadinya kasus porcine tersebut menarik untuk diteliti. Berdasarkan pada model yang dikembangkan oleh Bentler dan Speckart (1979), penelitian ini mengkaji mengenai bagaimana perilaku lampau, sikap dan norma subyektif berpengaruh terhadap niat beli konsumen MSG Ajinonomoto. Apakah terdapat perbedaan sikap dan niat untuk membeli MSG Ajinomoto berdasarkan latar belakang konsumen yang berbeda dalam hal pekerjaan, pendapatan, usia dan pendidikan. Model yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model yang diusulkan Bentler dan Speckart (1979) yang merupakan perluasan dari teori hubungan sikap-perilaku Fishbein dan Ajzen. Model Bentler dan Speckart menunjukkan bahwa niat selain dipengaruhi oleh faktor sikap dan norma subyektif juga dipengaruhi oleh faktor perilaku sebelumnya. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah niat bell (BI), sedangkan variabel independennya adalah Perilaku Lampau (PB), Sikap (Eeixbi) dan Norma Subyektif (SN). Penelitian ini mengambil populasi konsumen yang berada di Yogyakarta, yang beragama Islam, yang sedang atau pernah menggunakan MSG Ajinomoto. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang konsumen yang berada di Yogyakarta, yang beragama Islam, yang sedang atau pernah menggunakan MSG Ajinomoto. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode sampel konvenien (convenience sampling) yaitu pengumpulan informasi dari anggota populasi yang secara mudah tersedia untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut (conveniently available to provide it). Sampel konvenien merupakan metode sampling nonprobabilitas (nonprobability sampling). Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Skala yang digunakan untuk mengukur tanggapan-tanggapan responden adalah Skala Likert dengan forced-choice scale empat nilai. Pengujian terhadap instrumen pengumpul data bertujuan mengukur kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas) alat ukur. Hasil pengujian menunjukkan butir yang gugur/tidak valid adalah butir 02 (memiliki keunikan/berbeda dengan yang lain), xiv butir 10 (rasanya alami) dan butir 13 (memiliki kandungan gizi yang baik). Sedangkan seluruh variabel dalam penelitian dinyatakan andal. Dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perilaku lampau mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap niat untuk membeli produk MSG Ajinomoto. Nilai koefisien korelasi sebesar 0.617 menunjukkan hubungan yang positif dan kuat antar variabel tersebut. Sikap mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap that untuk membeli produk MSG Ajinomoto. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,431 menunjukkan hubungan yang positif dan moderat antar variabel tersebut. Sikap konsumen terhadap atribut-atribut MSG Ajinomoto berturut-turut dari yang paling tinggi adalah kehalalan produk, harga yang sesuai mutu, kualitas produk, mudah dalam mendapatkannya, produsen yang berpengalaman, dapat dipercaya dan diandalkan menyedapkan masakan, mereknya terkenal, berteknologi tinggi, superior, aman bagi kesehatan untuk dikonsumsi dan promosi yang mampu mengkomunikasikan produk kepada konsumen serta kemasannya menarik. Norma subyektif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nit untuk Norma subyektif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap that untuk membeli produk MSG Ajinomoto. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,307 menunjukkan hubungan yang positif dan moderat antar variabel tersebut. Perilalcu lampau, sikap dan norma subyektif secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap niat untuk membeli produk MSG Ajinomoto. Dengan Fhitung sebesar 26,606 dan probabilitasnya sebesar 0.000 menunjukkan signifikansi pengaruh tersebut. Nilai R sebesar 0,674 menunjukkan hubungan yang relatif kuat antar variabel tersebut. Koefisien determinasi (R2) yang dihasilkan adalah sebesar 0,454 dan nilai Adjusted R2 adalah sebesar 0,437. Nilai ini berarti 43,7 persen dan variasi niat konsumen membeli MSG Ajinomoto diterangkan oleh perilaku lampau, sikap dan norma subyektif konsumen MSG Ajinomoto, sisanya dipengaruhi faktor lain.
Niat untuk membeli produk MSG Ajinomoto dipengaruhi berturut-turut oleh perilaku lampau, norma subyektif dan terakhir sikap, dengan kontribusi efektif perilaku lampau sebesar 32,32%, norma subyektif sebesar 9,04% dan sikap sebesar 2,34%. Karakteristik konsumen yang meliputi usia, pekerjaan, penghasilan keluarga dan latar belakang pendidikan tidak memiliki perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap sikap dan that konsumen dalam membeli MSG Ajinomoto membeli produk MSG Ajinomoto. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,307 menunjukkan hubungan yang positif dan moderat antar variabel tersebut. Perilalcu lampau, sikap dan norma subyektif secara bersama-sama Ajinomoto. Dengan Fhitung sebesar 26,606 dan probabilitasnya sebesar 0.000 menunjukkan signifikansi pengaruh tersebut. Nilai R sebesar 0,674 menunjukkan hubungan yang relatif kuat antar variabel tersebut. Koefisien determinasi (R2) yang dihasilkan adalah sebesar 0,454 dan nilai Adjusted R2 adalah sebesar 0,437. Nilai ini berarti 43,7 persen dan variasi niat konsumen membeli MSG Ajinomoto diterangkan oleh perilaku lampau, sikap dan norma subyektif konsumen MSG Ajinomoto, sisanya dipengaruhi faktor lain. Niat untuk membeli produk MSG Ajinomoto dipengaruhi berturut-turut oleh perilaku lampau, norma subyektif dan terakhir sikap, dengan kontribusi efektif perilaku lampau sebesar 32,32%, norma subyektif sebesar 9,04% dan sikap sebesar 2,34%. Karakteristik konsumen yang meliputi usia, pekerjaan, penghasilan keluarga dan latar belakang pendidikan tidak memiliki perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap sikap dan niat konsumen dalam membeli MSG Ajinomoto.
Kata Kunci : Pemasaran dan Manajemen, Komunikasi Pemasaran