DAYA SAING EKSPOR PRODUK KAYU OLAHAN-UTAIVIA : INDONESIA, 1993-2003
Susetyo, Edi Sulistyo Heri (Adv. Dr. Mudrajad Kuncoro, SE, M.Soc.Sc), Dr. Mudrajad Kuncoro, SE, M.Soc.Sc
2005 | Tesis | S2 MEP
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis (1) keunggulan komparatif ekspor produk kayu olahan Indonesia di pasar intemasional; (2) daya saing ekspor produk kayu olahan Indonesia di pasar internasional;(3) tingkat penetrasi pasar ekspor produk kayu olahan Indonesia di pasar internasional; dan (4) pola perdagangan ekspor produk kayu olahan Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder runtun waktu tahunan periode 1993-2003. Data penelitian bersumber dari: Badan Pusat Statistik (BPS); International Timber Trade Organisation (ITTO); Food and Agriculture Organization (FAO) dan The World Bank. Alat analisis yang digunakan adalah : Revealed Comparative Advantage (RCA) untuk mengetahui keunggulan komparatif ekspor produk kayu olahan Indonesia, Constant Market Share (CMS) untuk melihat daya saing ekspor produk kayu olahan Indonesia, Indeks Penetrasi Pasar untuk menganalisis tingkat penetrasi pasar ekspor produk kayu olahan Indonesia di pasar intemasional, dan indeks perdagangan intra-industri untuk melihat pola perdagangan ekspor produk kayu olahan Indonesia.
Hasil studi menunjukkan bahwa : pertama, ekspor produk kayu olahan
Indonesia masih mempunyai keunggulan komparatif yang kuat walaupun mempunyai tren yang menurun, ha! tersebut ditunjukkan oleh rata-rata nilai indeks RCA sebesar 35, nilai indeks RCA lebih besar I (satu) artinya bahwa peranan relatif ekspor produk kayu olahan Indonesia lebib tinggi dari peranan relatif ekspor produk kayu olahan dunia. Kedua, ekspor produk kayu olahan Indonesia secara umum mempunyai tingkat daya saing yang lemah, ha! ini ditunjukkan oleh hasil analisis CMS di mana efek daya saing mempunyai angka negatif, yang berarti bahwa negara pengekspor merupakan pesaing lemah. Ketiga, tingkat penetrasi pasar ekspor produk kayu olahan Indonesia masih rendah, ha! ini ditunjukkan oleh rendabnya angka indeks penetrasi pasar yang hanya sebesar 0,07. Angka tersebut mempunyai arti bahwa presentase ekspor produk kayu olahan Indonesia terhadap konsumsi total negara tujuan ekspor yang diamati rata-rata hanya sebesar 7% per tahun. Keempat, pola perdagangan ekspor produk kayu olahan Indonesia adalah lebih mendekati pada pola inter-industri, ha! ini ditunjukkan oleh hasil analisis indcks perdagangan intra industri yang mempunyai nilai hampir mendekati nol (0,024).
This research aims are to know and analyze (1) comparative advantage of Indonesian processed wood product export in international market; (2) the competitive ability of Indonesian processed wood product export in international market; (3) level of market penetration of Indonesian processed wood product export; and (4) export trade pattern of indonesian processed wood product. The data used were secondary data of annual time during the period of 1993-2003. Those were obtained from Central Bureau of Statistic (BPS); International Timber Trade Organization (ITTO); Food and Agriculture Organization (FAO) and The World Bank. Methods of analysis are revealed comparative advantage (RCA), constant market share (CMS), market penetration index, and intra-industry trade index.
The results of this research indicate that : first, Indonesian processed wood product export still has excellence of strong comparability although the RCA has declined, shown by an index of RCA in amount of 35. The fact that the value of RCA is bigger than I means that export relative role of Indonesian processed wood product is higher than the world processed wood product. Second, Indonesia's export of processed wood product generally has weak competitiveness. It is shown by the result of CMS analysis in which the value of competitiveness effect is minus in sign. It means that exporting states represent weak competitor. Third, the level of market penetration of Indonesian processed wood product export is still lower. It is shown by index number of market penetration that is only equal to 0.07. It means that the percentage of Indonesian processed wood product export to total of importer's consumption perceived in avarage is only equal to 7% per year. Fourth, export trade pattern of Indonesian processed wood product is closer to inter-industry pattern. It is shown by the intra-industry trade index that comes closed to zero (0.024).
Kata Kunci : keunggulan komparatif, daya saing ekspor, produk kayu olahan, indeks penetrasi pasar, pola perdagangan intra-industri