Analisis kualitas audit BPK melalui penentuan peran audit dalam meningkatkan kualitas pemerintah dan qualitas laporan keuangan: studi kasus di tiga pemerintahan daerah di Yogyakarta (pemerintah kota Yogyakarta, pemerintah kabupaten Bantul, dan pemerintah kabupaten Gunung Kidul)
Susanti, Ida, Irwan Taufik Ritonga, SE.,M.Bus
2006 | Skripsi | S1 Accounting
Pengauditan merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi kualitas
suatu pemerintahan. Menurut teori ekonomi, politik dan kebudayaan, faktor penentu kualitas pemerintah adalan kualitas informasi yang berasal dari audit. Sistem audit yang menghasilkan informasi akuntansi yang kredibel dan berkualitas tinggi penting bagi sistem politik, ekonomi dan kebudayaan. Pengauditan juga mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Audit khususnya audit keuangan bertujuan meningkatkan bobot pertanggungjawaban atau akuntabilitas dan meningkatkan nilai informasi akuntansi.
Audit pada pemerintah dilaksanakan oleh BPK. BPK mempunyai tanggung jawab untuk memeriksa pengelolaan keuangan dan tanggung jawab keuangan negaraldaerah. Lingkup pemeriksaan BPK ada 3 yaitu pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Hasil setiap pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK disusun dan disajikan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) segera setelah kegiatan pemeriksaan selesai. Fungsi dari hasil pemeriksaan BPK adalah agar dapat digunakan oleh DPR/DPRD untuk mengevaluasi pertanggungjawaban pemerintah dalam pelaksanaan APBN/APBD.
Namun demikian, banyak pibak yang meragukan audit BPK dilihat dari independensi dan kompetensinya. Terdapat kesenjangan antara pentingnya peran BPK sebagai auditor pemerintah yang independen dengan fakta tentang buruknya kualitas audit BPK jika ditinjau dari sisi independensi dan kompetensinya. Kesenjangan terse but menyebabkan pentingnya penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan bukti secara empiris mengenai seberapa berkualitasnya audit yang dilakukan oleh BPK, yaitu dengan melihat seberapa berperankah audit BPK dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan dan kualitas pemerintah. Dengan diperolehnya informasi ini, diharapkan akan memperkuat peran audit sebagai cara untuk mencapai kualitas pemerintah, kualitas laporan keuangan, dan kualitas audit yang lebih baik.
Audit merupakan salah satu faktor yang berperan untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan dan kualitas pemerintah. Namun demikian, audit tidak dapat berperan untuk meningkatkan kualitas pemerintah jika pemerintah tidak menggunakan infonnasi akuntansi untuk membuat perencanaan. Dengan kata lain, peran audit dalam meningkatkan kualitas pemerintah ditentukan juga daripengaruh kualitas laporan keuangal1l terhadap kualitas pemerintah. Oleh karena itu, penelitian ini juga akan didukung oIeh analisis pengaruh kualitas laporan keuangan terhadap kualitas pemerintah. Dalam penelitian ini juga akan disertakan penjelasan deskriptif dan analisis mengenai kuaJitas audit BPK dipandang dari sudut yang lain seperti jumlah tim audit dan lama audit untuk mendukung hasil penelitian.
Pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan metode Purposive Sampling. Sampel yang digunakan sebanyak tiga Pemerintah Daerah, yaitu Pemerintah Kota Yogyakarta, Pemerintah Kabupaten Bantul, dan Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas pemerintah dan kualitas laporan keuangan. Kualitas pemerintah diukur dengan menggunakan 23 nilai indikator, dimana kualitas pemerintah tiap sampel merupakan rata-rata pers,entase dari seluruh nilai indikator. Sedangkan, kualitas Japoran keuangan diukur dari 83 indikator yang berupa pertanyaan dengan dua pilihan jawaban yaitu "Ya" dan "'Tidak", Jawaban "Ya" menunjukkan kualitas laporan keuangan yang lebih tinggi dan diberikan indeks "2" sedangkan jawaban "Tidak" menunjukkan kualitas laporan keuangan yang lebih rendah dan diberikan indeks "I". Kualitas Japoran keuangan tiap pemerintah daerah merupakan persentase angka 2 yang diperoleh oleh tiap pemerintah daerah dari seluruh indikator. Dntuk pengujian tambahan, variabel dependen ynag akan diukur dalam penelitian ini adalah kualitas pemerintab sedangkan variabel independen yang digunakan adalah kualitas laporan keuanwm. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Pemerintah Daerah yang dijadikan sebagai sampel, Badan Pusat Statistik Y ogyakarta dan Badan Pemeriksaan Keuangan Perwakilan Yogyakarta. Untuk mendapatkan data, peneliti memasukkan surat ijin penelitian yang dilampiri proposal dan informasi mengenai data yang dibutuhkan ke Bappeda di masing¬masing Pemerintah Daerah dan Bagian Diklat BPK. Selanjutnya, Bappeda dan Bagian Diklat akan memberikan surat pengamar untuk mencari data di dinas-dinas yang terkait.
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperti yang ditunjukkan
oleh gambar berikut ini:
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ;
HI: Audit berperan dalam meningkatkan kualitas pemerintah.
H2: Audit berperan dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan.
Hipotesis untuk pengujian tambahan. yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H3: Kualitas laporan keuangan berpengaruh terhadap kualitas pemerintah.
Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji beda T -test dengan sampel berhubungan. Sedangkan, metode analisis data yang digunakan untuk pengujian tambahan adalah analisis regresi. Sebelum melakukan regresi, maka harus dilakukan serangkaian uji asumsi klasik terlebih dahulu, yang meliputi pengujian normalitas, multikolinearitas, aurokorelasi, dan heterokedastisitas terhadap data agar hasil regresi yang dilakukan tidak bias.
Hasil analisis uji beda T -test dengan sampel berpasangan untuk hipotesis pertama menunjukkan bahwa: (1) Rata-rata kualitas pemerintah sebelum audit lebih tinggi dari rata-rata kualitas pemerintah sesudah audit, (2) Kualitas pemerintah sebelum dan sesudah audit memiliki korelasi yang erat dan benar-benar berhubungan secara nyata, (3) Audit tidak berperan seema efektif dalam meningkatkan kualitas pemerintah. Hasil analisis uji beda T -test dengan sampel berpasangan untuk hipotesis kedua menunjukkan bahwa: (1) Rata-rata kualitas laporan keuangan sebelum audit lebih rendah dati rata-rata kualitas laporan keuangan sesudah audit, (2) Kualitas laporan keuangan sebelum dan sesudah audit
tidak memiliki korelasi yang erat dan benar-benar berhubungan secara nyata, (3) Audit berperan secara efektif dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan. Hasil analisis regresi untuk pengujian tambahan menunjukkan bahwa kualitas laporan keuangan tidak berpengaruh terhadap kualitas pemerintah. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa: (l) Data berdistribusi normal, (2) Tidak terdapat autokorelasi, (3) Tidak terdapat heterokedastisitas.
Dari hasil penelitian yang diperoleh, peneliti menarik kesimpulan bahwa kualitas laporan keuangan pemerintah daerah sesudah diselenggarakannya audit oleh BPK lebih tinggi daripada sebelum diselenggarakannya. audit narnun peningkatannya hanyalah 13,55%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas audit BPK perwakilan Yogyakarta tidak begitu tinggi. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pihak pegawai BPK, untuk mengaudit satu pemerintah daerah dibutuhkan tim yang terdiri dari 4 orang dan waktu 4 bari. Menurut peneliti, waktu dan anggota tim BPK tidaklah memadai untuk mengaudit satu pemerintah daerah yang memiliki begitu banyak dinas. Oleh karena itu, peneliti menyarankan kepada BPK perwakilan Yogyakarta untuk terns meningkatkan kualitas auditnya dan salah satu caranya adalah menambah jumlah tim dan lama pemeriksaan sehingga sesuai dengan ruang lingkup pemeriksaan. Dari hasil penelitian yang diperoleh, peneliti juga menarik kesirnpulan bahwa audit tidak berperan dalam meningkatkan kuaIitas pemerintah daerah namun hal ini tidak disebabkan karena rendahnya kualitas audit BPK perwakilan Yogyakarta melainkan disebabkan karena tidak digunakannya laporan keuangan oleh pemerintah daerah dalam membuat perencanaan dan sebagai dasar pembuatan keputusan. Oleh karena itu, peneliti menyarankan kepada pemerintah daerah untuk mulai menggunakan laporan keuangan sebagai dasar perencanaan di periode mendatang dan pembuatan keputusan. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi bagi penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan untuk menggunakan data dengan periode lebih dari 2 tahun dan sampel yang tidak terbatas pada pemerintah daerah Yogyakarta. Peneliti juga menyarankan bagi penelitian selanjutnya untuk menggunakan lruesioner Sehingga nantinya persepsi publik akan kualitas pemerintah daerah dan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah akan terukur.
-
Kata Kunci : kualitas audit,kualitas laporan keuangan,audit