Laporkan Masalah

Pengaruh Nilai Pakai Waktu Terhadap Tingkat Fertilitas

Sun Umi Lestari (advisor: Prof. Dr. Mubyarto), Prof. Dr. Mubyarto

1984 | Disertasi | S3 Economics

Tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia sampai pada waktu ini masih dianggap tinggi sehingga dapat menjadi hambatan dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi. Sebaliknya pembangunan ekonomi yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk masih dapat menurunkan tingkat kematian penduduk. Oleh karena itu agar tingkat pertumbuhan penduduk dapat turun dari tingkat yang ada sekarang, maka tingkat kelahiran penduduk harus dapat turun lebih cepat dari tingkat kematian penduduk.



Masalah dalam usaha menurunkan tingkat ke lahiran atau tingkat fertilitas adalah menaari faktor-faktor pen¬ting yang berpengaruh terhadap perilaku fertilitas. Bagian yang dianggp penting adalah untuk mengetahui dasar pemikiran yang mondorong rumah tangga untuk mempunyai keluarga kecil atau besar.



Sejalan dengan berlangsungnya pembangunan ekonomi maka tingkat kelahiran atau fertilitas lebih merupakan suatu proses sosial ekonomi dari pada proses biologis. Sehubungan dengan hal tersebut, sesuai dengan bidang yang d1 kuasai penulis, maka penelitian untuk disertasi ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas dengan pendekatan ilmu ekonomi, khususnya dengan pendekatan teori ekonomi rumah tangga ( household economics ).



Konsep baru yang dipakai untuk mempelajari perilaku fertilitas di desa kasus adalah nilai pakai waktu yang dalam arti ekonomi mempunyai nilai ekuivalen dengan jumlah unit waktu (jam) yang diperlukan masing-masing keluarga untuk muncapai tingkat pendapatan subsisten keluarga. Nilai pakai waktu mempunyai hubungan yang negatif dengan strata ekonomi, dalam arti bahwa pada strata ekonomi bawah nilai pakai waktu tinggi karena untuk mencapai tingkat pendapatan subsisten diperlukan jam kerja yang lebih banyak dari strata ekonomi diatasnya. Nilai pakai waktu ini diduga sebagai faktor ekonomi yang mendorong mengapa suatu keluarga menginginkan jumlah anak yang lebih sedikit atau lebih banyak dari keluarga lainnya.



Secara hipotetis hubungan antara strata ekonomi, nilai pakai waktu dan tingkat fertilitas dapat dikemukakan sebagai berikut:



Nilai pakai waktu pada strata ekonomi bawah adalah tinggi sehingga persepsi orang tua terhadap manfaat anak sebagai"sarana produksi" juga relatif tinggi. Oleh karena itu pada strata ekonomi bawah, anak diharapkan dapat menambah jam kerja yang diperlukan keluarga untuk menambah pendapatan keluarga melalui :(a) bantuan anak terhadap pekerjaan rumah tangga orang tuanya sehingga orang tua lebih banyak mempunyai waktu untuk mencari nafkah,(b) bantuan langsung dari anak karena diharapkan dapat segera bekerja untuk mencari nafkah, (c) bantuan ekonomi dari anak yang diharapkan dikemudian hari pada waktu orang tua tidak mampu lagi bekerja. Tingginya nilai pakai waktu pada strata ekonomi bawah menyebabkan jumlah anak yang lebih banyak secara ekonomi lebih “menguntungkan”. sebaliknya pada strata ekonomi atas, karena nilai pakai waktunya rendah, maka anak tidak lagi diperlukan sebagai sarana produksi. Bahkan standar hidup yang relatif tinggi pada strata ekonomi atas mendorong orang tua untuk semakin meningkatkan kualitas dari anak-anaknya sehingga biaya yang dikeluarkan untuk anak semakin “mahal”. Rendahnyn nilai pakai waktu pada strata ekonomi atas menyebabkan jumlah anak yang lebih sedikit secara ekonomi lebih menguntungkan.



Untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut dilaku¬kan penelitian di dua desa kasus, yaitu desa Ujungbatu dan desa Tahunan, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara.



Metoda analisis yang dipakai adalah analisis path dan analisis tabulasi silang dengan standardisasi-nya. Dengan analis1s path dapat dipelajari pengaruh nilai pakai waktu terhadap tingkat fertilitas, baik pengaruh yang longsung pengaruh yang tidak langsung maupun pengaruh total dari nilai pakai waktu terhadap tingkat fertilitas. Sedangkan analisis tabulasi silang dan standardisasi-nya merupakan analisis tambahan, terutama untuk menjelaskan masing-masing hubungan antar variabel yang ada dalam model analisis.



Dari hasil penelitian di desa kasus dapat dinyatakan bahwa nila1 pakai waktu mempunyai pengaruh yang cukup berarti ( level of significance α = 0,05 ) terhadap tingkat fertilitas.



Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam mengarahkan kebijakkan menekan tingkat pertumbuhan penduduk melalui konsep nilai pakai waktu terutama untuk daerah pedesaan yang keadaannya seperti desa kasus. Jika nilai pakai waktu dapat diturunkan, yaitu dengan menaikkan tingkat pendapatan keluarga, maka persepsi orang tua terhadap manfaat anak sebagai sarana produksi akan turun, sebaliknya aspirasi terhadap pengutamaan kualitas anak akan naik. Keadaan tersebut akan cenderung menurunkan tingkat fertilitas.

At the present time, the population growth rate in Indonesia is relatively high, so it is considered to be an obstacle to the economic development of Indonesia. Yet, With continued economic development of Indonesia, it is expected to increase the prosperity of the population with the hope to be able to reduce the mortality rates. So, in order to reduce the population growth rate, the fertility rate decline more rapidly than the mortality rate.



The problem with efforts to decrease the fertility rate is to find the important factors which influence the fertility behavior. It will be found - by exploring the main factors which stimulate parents to have a smaller or a larger family.



With continued development of the economy of Indonesia, the fertility behaviour is more likely to be a social economic process rather than a biological process.



Based on the back-ground and the capability of the writer, this study examines various factors which may influence fertility by using an economic approach, primarily household economics.



A new concept for studying the fertility behaviour is the value of time usage. The value of time usage means the amount of time needed ( man-hours ) by every household to reach a family subsistant living. It is assumed that there is a negative relation between the value of time usage and the economic strata, i.e., in the lower economic strata the value of time usage is relatively high because the a¬mount of time needed to reach the family subsistence living is larger than that in the higher economic strata. The value of time usage is presumed as the economic factor which may greatly influence the family decision whether to have smaller or greater number of children.



Based on the above concepts the following hypothetical relationships can be stated :



The value of time usage in the lower economic strata is high, so the parents' perception on the value of children as a “production factor” is also relatively high. Therefore the children in the 19wer economic strata are expected to contribute larger amount of time to increase the family income, for example:



(a) children may participate in doing routine household chores so their parents can have more time for their own work, ~b) the children can be economically useful by supplemental income transfer to their parents, (c) the children are also expected to become a source of financial help in the parents' old age as well as in emergencies. In such circumstances,-a greater number of children may bring more economic advantages to their parents. On the other




hand, the amount of time needed to reach the subsistant living is smaller in the higher economic strata. Thus its value of time usage is lower. A child is no longer considered as a production factor by their parents. Yet, the re latively high standard of living of the parents in the higher economic strata tends to improve the quality of children, so that putting emphasis on the quality of children is becoming more and more expensive. Consequently a smaller number of children at a higher economic strata may bring more advantages.



To examine the approval of hypothesis a research has been done in the villages of Ujungbatu and Tahunan in the Regency of Jepara.



For analytical purposes, path analysis and cross-tabulations and its standardization are used to test the hypo: thesis. It is possible to measure the direct, indirect and total influences of the value of time usage on the level of fertility. On the other hand, the cross-tabulation and its standardization are supplementary tools for analyzing the relationships between variables.



The result of the research shows that the influence of the value of time usage on the level of fertility rate is significant ( level of significance α = 0,05 ).

Kata Kunci : Nilai pakai waktu


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.