Laporkan Masalah

Analisis Kinerja Perusahaan Yang Go Public Di Bursa Efek Jakarta Sebelum dan Setelah Terjadi Krisis Moneter

Sulardi (Adv:Drs. Harnanto, M. Soc. Sc), Drs. Harnanto, M. Soc. Sc

2002 | Tesis | S2 Accounting

Sejak pertengahan tahun 1997, krisis moneter melanda Indonesia. Peningkatan tajam nilai tukar Dollar Amerika Serikat bersamaan dengan besamya utang luar negeri memporak-perandakan ekonomi dan usaha di Indonesia. Adalah rasional apabila kondisisi nasional ini berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Peningkatan harga (dalam Rupiah) bahan baku dan barang dan jasa lainnya yang diimpor dari negara lain (yang berdasar nilai Dollar) mendistorsi kemampuan perusahaan dalam menjaga kinerja keuangannya.Penelitian ini ditujukan untuk membandingkan dan menganalisis kinerja perusahaan sebelum dan setelah terjadi krisis moneter, masing-masing periode sebelum krisis moneter, dan masing-masing periode setelah terjadi krisis moneter. Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah 1995, 1996 (sebelum) dan 1998, 1999 (setelah) krisis moneter. Perbandingan kinerja perusahaan antara sebelum dengan setelah terjadi krisis moneter ditujukan untuk mengetahui dampak krisis moneter terhadap kinerja perusahaa. Perbandingan kinerja perusahaan masing­ masing periode sebelum krisis moneter ditujukan untuk mengetahui tanda-tanda datangnya krisis. Perbandingan kinerja perusahaan masing-masing periode setelah terjadi krisis moneter ditujukan untuk mengatahui adanya tanda-tanda kebangkitan ataupun keterpurukan kinerja peusahaan. Sebanyak 57 perusahaan pemanufakturan dipilih sebagai sampel untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan. Hipotesis diuji dengan Wilcoxon Signed-Rank Test dan Friedman Test. Ada tujuh rasio keuangan yang dipakai sebagai ukuran kinerja perusahaan: operating profit margin (OPM), total asset turnover (TAT), gross return on investment (GROI), return on investment (ROI), earning per share (EPS), price earning ratio (PER), dan harga saham (S).Perbandingan kinerja perusahaan sebelum dan setelah terjadi krisis moneter menunjukkan adanya penurunan yang signifikan pada variabel OPM, ROI, EPS, PER, dan S. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta terkena dampak krisis moneter. Perbandingan kinerja perusahaan masing-masing periode sebelum krisis moneter (1995 - 1996) mengindikasikan adanya penurunan ROI secara signifikan. Hal ini menunjukkan adanya tanda-tanda penurunan kinerja perusahaan sebelum terjadinya krisis moneter. Perbandingan kinerja perusahaan masing-masing periode setelah terjadi krisis moneter ( 1998 - 1999) mengindikasikan adanya peningkatan yang signifikan pada variabel-variabel ROI, EPS, PER, dan S, tetapi terjadi penurunan yang signifikan pada variabel OPM. Hal ini mengindikasikan adanya kebangkitan kinerja perusahaan tetapi bukan berasal dari kinerja operasional.

Keywords: Kinerja, Krisis moneter, Dilusi.

Since the mid of 1997, Indonesia has been attachted by monetary crisis. Sharp increase of US Dollar exchange rate and due of international loan hurled Indonesian economy and business painfully. It is very rational that this national problem influence the performance of companies listed in Jakarta Stock Exchange. Increase in price, in Rupiah, of imported material and other goods and services from other countries that based on Dollar value destorted the ability of companies to maintain their financial performance. This research was aimed to compare and analyse the companies' pe1:fimnance before and after new' crisis periods, each periods before monetrary crisis, and each periods after monetary crisis. Time period of the research was from 1995,1996 (before) and 1998, 1999 (after) monetary crisis. The comparison of companies' performance before and after monetary crisis was aimed to understanding the impact of monetary crisis to the companies' performance. The comparison of companies 'performance each periods before monetary crisis was aimed to understanding the sign of beginning of the crisis. The comparison of companies' performance each periods after monetary crisis was aimed to understanding the sign of recovery. 57 manufacturing companies selected as sample to proof the hipotheses. Using Wilcoxon Signed-Rank Test and Friedman Test all the hypotheses are tested. Seven financial ratios used to represent the companies' performance: operating profit margin (OPM), total asset turnover (TAT), gross return on investment (GROI), return on investment (ROI), earning per share (EPS), price earning ratio (PER), and stock price (S).The comparison of companies' performance before and after monetary crisis periods shown that there were decrease in OPM, ROI, EPS, PER, and S signif1can!y. It indicated that companies listed in Jakarta Stock Exchange are impacted by monetary crisis. The comparison of companies' performance each periods before monetary crisis (1995 -1996) indicate that there was decrease in ROI significanly. It shown the sign of decrease of companies' performance before the beginning of the crisis. The comparison of companies' performance each periods after monetary crisis (1998 - 1999) indicate that there were increase in ROI,EPS,PER, S significanly, but there was decrease in OPM significantly too. It indicate there was sign the recovery of companies' performance but it was not from the operational performance

Kata Kunci : kinerja perusahaan,krisis moneter,bursa efek Jakarta,dilusi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.