Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Depresiasi Mata Uang ASEAN Terhadap Dollar Amerika 1986(1)-1996(4): Pendekatan Moneks
Sriwardiningsih, Enggal. (Adv.: Drs. Wihana Kirana J, M.Soc. Sc), Drs. Wihana Kirana J, M.Soc. Sc
Pendekatan moneter mengasumsikan nilai tukar mata uang suatu negara dengan negara lain dipengaruhi oleh jumlah uang beredar relatif, pendapatan nasional rail relatif, suku bunga relatif dan tingkat inflasi relatif. Tulisan ini bermaksud menjelaskan perilaku nilai tukar tersebut terhadap negara - negara yang dilanda krisis nilai tukar math uang akhir - akhir ini yaitu untuk negara Indonesia, Singapura, Philipina, Malaysia dan Thailand (ASEAN).
Adanya krisis math uang yang terjadi berpengaruh buruk terhadap perekonomian Indonesia, Thailand dan Philipina. Hal ini karena rentannya kontlfsi nilai tukar dan buruknya perekonomian negara - negara _tersebut. Sementara itu, kondisi nilai tukar uang negara Malaysia dan Singapura lebih dapat menyesuaikan diri akibat adanya krisis mata uang. Cepatnya penyesuaian matauang dollar Singapura dan ringgit Malaysia dikarenakan kondisi perekonomian negara tersebut yang relatif iebih stabil daripada Indonesia, Thailand dan Philipina. Hal ini terlihat dari cepat pulihnya perekonomian akibat adanya krisis mata uang tersebut.
Monetary approach assumes that exchange rate are influenced by relative money supply, relative real national output, relative interest rate and relative inflation. This paper will discuss the fluctuation of the exchange rates which impose Indonesia, Singapure, Philipina, Malaysia and Thailand which have influenced by currency crisis.
Currency crisis have given bad impacts to Indonesia, Thailand and Philipina since their currency crisis because their economic condition and exchange rate situation. Condition exchange rate of Singapore and Malaysia
can adjust this currency crisis very quickly because they have more good economic condition than Indonesia, Philipina and Philipina.
Kata Kunci : Permintaan Uang, Kebijakan moneter, Indonesia