Evaluasi Ekonomis Museum Wayang Bagi Pengembangan Pariwisata Di DKI Jakarta
Siti Ardiani (Budiono Sri Handoko, Dr., MA.), Budiono Sri Handoko, Dr., MA.
2016 | Skripsi | S2 MEP
Penampilan yang tidak menarik dan terkesan "kumuh" merupakan penyebab museum Wayang menjadi obyek yang defisit. Tesis yang diberi judul Evaluasi Ekonomis Museum Wayang Bagi Pengembangan Pariwisata di •DKI Jakarta ini bermaksud menyampaikan bahwa seandainya Pemda DKI Jakarta mau memperbaiki wajah museum agar tidak sekedar menjadi tempat menyimpan benda-benda antik, besar kemungkinan untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota budaya dapat teralisir. Disamping itu, sebagai ibukota negara yang memiliki potensi bagi pengembangan seni dan budaya kiranya penelitian ini dapat dijadikan sampling bagi 6 museum lain.
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi aspek ekonomi dari peng "up grade" an museum Wayang, yaitu mengukur biaya dan manfaat dengan menggunakan kriteria investasi. Perhitungan biaya terdiri dari biaya rutin, biaya operasional, biaya "up grading", biaya modal toko cinderamata dan biaya modal cafetaria. Sementara metode yang digunakan untuk menghitung manfaat dilakukan dengan menghitung nilai trend yaitu memperkirakan jumlah pengunjung pada berbagai fasilitas yang direncanakan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa baik sebelum dan setelah diperhitungkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% proyek peng "up grade" an museum Wayang adalah layak dilakukan karena Net Present Value dan Net Benefit Cost Ratio lebih besar dari 1 dan nilai IRR lebih tinggi dari tingkat bunga yang berlaku.
Uninteresting and dirty appearance of the puppet Museum in DKI Jakarta makes this museum a deficit object. This thesis intends to appeal that if the local Government of DKI is willing to improve the appearance of this museum so that it does not merely become a place for keeping the antiques, there is a great chance to make Jakarta a culture city. In addition, this research is supposed to be the sampling of six other museums in DKI Jakarta.
This research aims to analyze and evaluate the economic aspect of the "upgrading" of this museum, that is calculating the cost and benefit by using investment criteria. The cost calculation consists of overhead cost, operational cost, "upgrading" cost, capital cost for the souvenir shop, and capital cost for the cafetaria. To calculate the benefit, the trend value is counted by estimating the number of visitors in various planned facilities. The results of the calculation show that both before and after the Value Added Tax (PPN) of 10% is included, the "upgrading" of the puppet museum is feasible to do because the NPV and the BCR are more than I, and the IRR value is higher than the prevailing interest
rate.
Kata Kunci : Investasi, Evaluasi Ekonomi, Museum Wayang sebagai penarik pariwisata , musieum wayang