PENGUKURAN OUTPUT DALAM PENILAIAN KINERJA ORGANISASI NIRLABA
SETIYAWAN (Adv : Drs. Rusdi Akbar, MBA), Drs. Rusdi Akbar, MBA
Organisasi nirlaba berbeda sekali dengan organisasi berorientasi laba. Satu diantaranya yang paling mudah dikenali adalah tidak adanya ukuran laba. Berdasarkan
definisi, tujuan organisasi nirlaba adalah sesuatu yang bukan laba tetapi menyediakan layanan/ jasa sebanyak-banyaknya. Kinerja selalu dinyatakan dalam unit moneter
(serupa pendapatan pada organisasi yang berorientasi kepada laba), karena dianggap sebagai ukuran umum dan dapat dijumlahkan. Untuk organisasi nirlaba karena tidak
bertujuan untuk mencari laba maka kinerja yang tidak menggunakan unit moneter tidak boleh diabaikan. Pengukuran output merupakan suatu ukuran kinerja nonmoneter.
Banyak penelitian yang melakukan penilaian terhadap pengukuran kinerja organisasi laba. Akan tetapi belum banyak yang melakukan penelitian pengukuran
kinerja, khususnya organisasi nirlaba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan dan seperti apa pengukuran output dalam penilaian kinerja organisasi nirlaba.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif yaitu data yang terkumpul dari lokasi/ lapangan digunakan untuk memahami lebih lanjut masalah penelitian dan guna
mengembangkan lebih jauh hipotesis penelitian. Sedangkan sifat penelitian adalah survey. Data dikumpulkan melalui metode angket tertulis dan wawancara kemudian di lakukan interpretasi.
Dari data yang terkumpul dapat diinterpretasikan bahwa peranan pengukuran output dalam penilaian kinerja organisasi nirlaba diperlukan. Kriteria kinerja dapat
ditentukan dengan pengukuran output melalui tiga indikator. Memasukkan pengukuran output dalam proses penilaian kinerja secara keseluruhan lebih efisien dan efektif
Kata Kunci : Penilaian Kinerja, Organisasi Nirlaba