Laporkan Masalah

Perlakuan zakat perusahaan dalam laporan keuangan entitas syariah dari perspektif akuntansi syariah

SEPTIANA, YOLANDA, Drs. Irfan Nursasmito, M.Si.,Ak

2009 | Skripsi | S1 Accounting

Penelitian ini bertujuan mencari alternatif perlakuan zakat perusahaan dalam laporan keuangan. Perlakuan yang terjadi sampai saat ini, baik yang diatur dalam standar (AAOIFI dan MASB) maupun praktik, zakat perusahaan diperlakukan sebagai biaya (expense). Penelitian ini menggunakan pendekatan dua mainstream perkembangan akuntansi syariah di dunia, yaitu pendekatan idealis dan pragmatis. Hasilnya, aliran pragmatis cenderung memperlakukan zakat sebagai biaya. Namun demikian, terdapat kritik atas perlakuan tersebut. Solusi yang diajukan adalah memperlakukan zakat perusahaan seperti layaknya dividen. Di sisi lain, aliran idealis sangat tidak setuju memperlakukan zakat perusahaan sebagai biaya. Aliran ini mencoba membuat alternatif laporan keuangan baru dengan menggunakan shariah value added statement (SVAS). Dengan menggunakan SVAS, terdapat dua pendapat dalam perlakuan zakat perusahaan. Pertama, zakat perusahaan diperlakukan sebagai distribusi nilai tambah. Kedua, sebagai penentu nilai tambah.

This study is aimed to find accounting treatment alternative of zakat in financial report. Until today, corporate zakat is treated as an expense, both as a standard (AAOIFI: SFA No. 9 or MASB: Tr i-1 or practically. This study uses two mainstream approaches of global sharia accounting development, which are ideal and pragmatic approach. The result shows that pragmatic concept tends to treat zakat as expense. However there are few critics related to such treatment. Solution offered is to treat corporate zakat like as dividend. In the other hand, ideal concept hardly disagree to treat corporate zakat as an expense. This concept tries to make new alternative of financial report by means of sharia'te value added statement (SVAS). There are two main opinion related to accounting treatment of corporate zakat. First, corporate zakat is treated as value added distribution. Second, as determination of value added.

Kata Kunci : Perlakuan Akuntansi, Zakat Perusahaan, Akuntansi Syariah


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.