Pajak Pernikahan : Pengaruh Status Pernikahan Terhadap Besaran Pajak Yang Dibayarkan Wajib Pajak
SAFITRI, AFI YOGA (Pembimbing: Tri Widodo, M.Ec.Ph.D), Tri Widodo, M.Ec.Ph.D
Penelitian ini menguji pengaruh status pernikahan wajib pajak terhadap besaran pajak yang dibayarkan wajib pajak. Jurnal Alm, Badget dan Whittington 2000 memperkirakan potensi penerimaan pajak ketika ada legalisasi untuk pernikahan yang semula ilegal, ketika status itu dilegalkan. Menggunakan data yang diambil dari Rand, Indonesian Family Life Survey tahun 2007. Data digunakan untuk menganalisis pengaruh status pernikahan wajib pajak di Indonesia terhadap besaran pajak yang ditanggungnya. Melihat bagaimana keterkaitan antara status pernikahan dan besaran pajak, apakah berhubungan atau tidak. Tulisan ini menguji keterkaitan antara pajak dan karakteristik masyarakat, status pernikahannya, dan variabel-variabel yang mempengaruhi pajak. Tulisan ini juga menambahkan variabel status pernikahan poligini.
Penelitian ini menggunakan metode perhitungan regresi, regresi linier berganda untuk mengestimasi faktor-faktor yang mempengaruhi besaran pajak yang dibayarkan rumah tangga. Metode beda rata-rata (paired t test) antara besaran pajak yang dibayarkan oleh rumah tangga dimana status wajib pajaknya lajang, menikah, atau menikah poligini. Metode perhitungan regresi, menggunakan variabel dummy status pernikahan wajib pajak, maupun variabel dummy status poligini, beserta variabel berkaitan pajak: pendapatan, jumlah anggota rumah tangga, nilai aset rumah, nilai tanah, nilai kendaraan, nilai elektronika, pembelian. Perhitungan beda rata-rata antara pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak dengan status lajang, besaran pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak dengan status menikah maupun wajib pajak dengan status menikah poligini. Perhitungan beda rata-rata juga digunakan pada karakteristik yang melekat pada masing-masing klasifikasi status pernikahan ini.
This study examines the effect of taxpayers marital status against the amount of tax paid. Journal Alm, Badget and Whittington 2000 estimates tax revenue potential when there is legalization for illegal marriages, when they legalized. Using data taken from the Rand, the Indonesian Family Life Survey in 2007. The data used to analyze the influence of marital status in Indonesia against the taxpayers tax burden. Analize how the relationship between marital status and the amount of tax, whether related or not. This paper examines the relationship between tax and community characteristics, marital status, and variables that affect taxes. This paper also adds marital status variable: polygyny.
This study uses regression calculation method, multiple linear regressions to estimate the factors that affect the amount of taxes paid by households. The average difference method (paired t test) between the amounts of taxes paid by households in which the mandatory tax status is single, married, or married polygyny. Calculation method of regression, using dummy variable taxpayerÂ’s marital status, as well as dummy variable polygyny status, along with tax-related variables: income, number of household members, home asset value, land value, vehicle value, electronics, purchase. The paired t test between the taxes paid by single taxpayer, the amount of taxes paid by married taxpayer and the status of married polygyny taxpayers. Paired t test used also to calculation the average difference for characteristics inherent in each classification of this marriage status.
Kata Kunci : taxes, marriage status in the household, married WP polygyny in Indonesia, pajak, status pernikahan dalam rumah tangga, WP menikah poligini di Indonesia