Dampak Liberalisasi Perdagangan Terhadap Total Factor Productivity Sektor Industri Manufaktur di Indonesia
SAEPUDIN, DIDIN (Adv.: Budiono Sri Handoko, Dr., M.A.), Budiono Sri Handoko, Dr., M.A.
Penelitian ind bertujuan untuk mengetahui dampak liberalisasi perdagangan terhadap Total Factor Productity CTFP) sektor industri manufaktur di Indonesia, lebih dalam lagi penelitian ind berusaha untuk memisahkan TFP tersebut ke dalam dua sumber, yakni kemajuan teknologi dan efisiensi teknis. Sehingga dengan melakukan pemisahaan tersebut juga dapat dilihat perubahan Cpeningkatan/kemajuan) teknologi dan efisiensi teknis sebelum dan sesudah liberalisasi perdagangan. Kedua, penelitian ind juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh penurunan tariff sebagai proksi dari liberalisasi perdagangan terhadap pertumbuhan TFP sektor industri manufaktur. Tiga alat analisis digunakan dalam penelitian ini. Pertama, untuk mengestimasi kemajuan teknologi dan efisiensi teknis digunakan programasi linier dengan model fungsi produksi logaritma transedental. Kedua untuk menguji signifikansi perbedaan kemajuan teknologi, efisiensi teknis dan TFP sebelum dan sesudah liberalisasi perdagangan digunakan alat analisis uji statistik beda dua rata-rata. Ketiga, untuk mengetahui pengaruh dari penurunan tarif terhadap pertumbuhan TFP digunakan alat analisis regresi. Hasil estimasi dan uji statistik menunjukkan bahwa sebagian besar subsektor industri manufaktur mengalami peningkatan kemajuan teknologi secara signifikan. Sedangkan untuk efisiensi teknis, tidak satu subsektor industri pun menunjukkan perbedaan yang signifikan, bahkan secara analisis deskriptif sebagian besar dari subsektor industri manufaktur mengaland penurunan, yakni enam dari sembilan subsektor mengalami penurunan dalam efisiensi teknis. Ind menandakan bahwa sebagian besar subsektor industry manufaktur dalam menghadapi liberalisasi perdagangan cenderung mengadopsi teknologi baru tetapi tidak disertai oleh penguasaan teknologi Cpenggunaan teknologi secara efektif). Walaupun hasil uji statistik beda rata-rata untuk TFP menunjukkan tidak satu subsektor pun yang mengalami perbedaan peningkatan rata-rata yang signifikan, namun secara analisis deskriptif sebagian besar menunjukkan peningkatan TFP, yakni enam dari sembilan subsektor mengalami peningkatan TFP. Dari basil analisis regresi didapat bahwa variable penururan tarif proteksi efektif CERP) memberikan tanda sesuai dengan teori yang ada dan uji t statistik menunjukkan signifikan. Ini berarti penurunan tarif proteksi efektif berpengaruh terhadap pertumbuhan TFP.
The reseacrh is intended to find out the impact of trade liberalization on Total Factor Productivity CTFP) of manufacturing industry sector in Indonesia. In detail, the research tries to decompose TFP into two i.e. technological progress and changes in the technical efficiency. Through decomposition, technological progress and changes in technical efficiency before and after trade liberalization can be found out. Secondly, the reseach concentrates on finding out the impact of reduction in effective rate of protection on growth of TFP in manufacturing industries. There are three tools of analysis used in this reseach. First, to estimate technological progress and change in technical efficiency, linear programming along with transcendental logarithmic production function model have been used. Secondly, to test the significance of the difference between two means in technological progress, technical efficiency and TFP before and after trade liberalization, the statistical test or analysis tool used is the difference between two means. Thirdly, in order to find the influence of a reduction in effective rate of protection on the growth of TFP, regression analysis was used. The result of the estimation and statistical test show that most of the manufacturing industry subsectors experienced an increase in technological progress. However, as regards technical efficiency, it does not show a significant change, even descriptive analysis reveals that most of the manufacturing industry subsectors experienced an decrease. For instance, out of nine subsector, six experienced an decrease in technical efficiency. This indicates that most of manufacturing industry subsectors in facing trade liberalization, adopt new technology but lack of technological mastery. Although the statistical results of difference between two means for TFP reveal that there is not subsector showed a significant average increase. However, the descriptive analysis reveals that most of the industry subsectors experienced an increase in TFP. Out of nine subsectors, six experienced an increase. As regards the regression, the results show that a decrease in effective rate of protection gives the same sign that is in line with theory and the statistical t-test indicates that the variable is significant. This implies that an reduction in effective rate of protection have any significant influence on the growth of TFP.
Kata Kunci : Trade Liberalization, TFP, Tecnological progress, Technical Efficiency, Liberalisasi Perdagangan, Kemajuan Teknologi, Efisiensi Teknis.
