Laporkan Masalah

Pengaruh Manajemen Laba Riil Terhadap Manajemen Laba Akuntansi: Investigasi di Indonesia

RADITYATAMA, AFFRIE (Pembimbing: Sumiyana, Drs., M. Si.), Sumiyana, Drs., M. Si.

2011 | Skripsi | S1 Accounting

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyediakan bukti empiris mengenai pengaruh negatif antara manajemen laba riil dengan manajemen laba akuntansi. Penelitian ini menggunakan model Jones modifikasian (1995) untuk mengukur manajemen laba akuntansi. Model Dechow (1998) digunakan untuk mengukur tingkat kas abnormal sebagai proksi manajemen laba riil.

Penelitian ini menggunakan 40 tahun-perusahaan dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI antara tahun 2006-2009 dengan rasio net income dibagi total aset diantara 0 dan +0,005. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah manajemen laba akuntansi dan manajemen laba riil sebagai variabel independen. Rasio debt to equity dan ukuran perusahaan digunakan sebagai variabel pengendali.

Penelitian ini menemukan bahwa manajemen laba riil memiliki pengaruh negatif terhadap manajemen laba akuntansi. Artinya perusahaan yang menggunakan manajemen laba riil lebih banyak, akan membutuhkan manajemen laba akuntansi yang lebih sedikit untuk mencapai target labanya. Penelitian ini juga menemukan bahwa perusahaan dengan rasio debt to equity yang lebih tinggi akan menggunakan manajemen laba akuntansi lebih besar. Penemuan ini konsisten dengan hipotesis debt to equity oleh Watts dan Zimmerman (1986). Ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol lainnya, tidak memiliki pengaruh yang signifikan dengan manajemen laba akuntansi. Hasil ini tidak konsisten dengan hipotesis political cost oleh Watts dan Zimmerman (1986). Ketidakkonsitenan ini diakibatkan tarif pajak Indonesia yang non-progressive.

The purpose of this research is to provide empirical evidence about the negative influence of real earnings management to accounting earnings management. This research uses Modified Jones Model (1995) to measure accounting earnings management. DechowÂ’s Model (1998) was used to measure abnormal level of cash flow from operation which proxies real earnings management.

This research uses 40 firm-year sample from manufacturing firm with observation period from 2006-2009 which have the ratio of net income to total asset between 0 and +0,005. Accounting earnings management is the dependent variable and real earnings managemet is the independent variable. Debt to equity ratio and size of the firm were used as the control variable.

This study finds that real earnings management has negative effect on accounting earnings management. It means that as firms are able to use more real earnings management, firms use less accounting earnings management to reach their earnings target. This study also finds that firms with higher debt to earnings ratio tend to use more accounting earnings management. This finding is consistent with debt to equity hypothesis by Watts and Zimmerman (1986). The other control variable, the size of the firm, doesnÂ’t have any significant relation with accounting earnings management. This result is not consistent with political cost hypothesis by Watts and Zimmerman (1986). This inconsistency was due to non-progressive tax rate in Indonesia.

Kata Kunci : Accounting earnings management, real earnings management, debt to equity ratio, Manajemen laba akuntansi, manajemen laba riil


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.