Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Investasi Swasta di Maluku
Radianto, Elia. (Adv.: Dr. Insukindro, M. A.), Dr. Insukindro, M. A
2015 | Tesis | S2 Economics
Akhir-akhir ini Pemerintah Indonesia sedang berusaha menarik investor baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) untuk menanamkan modalnya di wilayah Indonesia. Melalui serangkaian deregulasi dan debirokratisasi, pemerintah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang menarik. Hal ini tak lain adalah agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peranan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), tingkat suku bunga rata-rata (RDT) dan angkatan kerja (AK), serta kebijakan deregulasi 1 Juni 1983 terhadap investasi swasta (PMA dan PMDN). Penelitian ini diadakan di daerah Maluku dengan menggunakan data runtut waktu dari tahun 1975 - 1992, berdasarkan pada teori ekonomi yang
relevan, digunakan estimasi model yang berkembang
akhir-akhir ini yaitu model linier dinamis (MLD) seperti Partial Adjustment Model (PAM) dan Error Correction Model (ECM).
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa balk dalam jangka pendek maupun jangka panjang variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mampu menjelaskan variasi investasi swasta secara positif di Maluku. Sedangkan variabel tingkat suku bunga rata-rata (RDT) dalam jangka pendek maupun jangka panjang, mampu menjelaskan variasi investasi swasta dengan elastisitas negatif.
Berbeda dengan kedua variabel di atas, variabel angkatan kerja (AK) hanya mampu menjelaskan variasi investasi dalam jangka pendek. Selain itu dalam studi ini menunjukkan bahwa melalui deregulasi 1 Juni 1983, kinerja investasi menunjukkan perkembangan yang positif.
SeJalan dengan temuan tersebut di atas, maka disarankan (1) Perlu adanya pendidikan dibidang human resources, agar dapat menjembatani kebutuhan tenaga kerja; (2) Perlu adanya pengendalian tingkat suku bunga oleh pemerintah pada batas tertentu, sehingga tidak
memberatkan dunia usaha melalui kebijakan moneter;
(3) Perlu adanya perbaikan infrastruktur berupa perbaikan sarana dan prasarana seperti dermaga/ pelabuhan, bandara (lapangan udara), jalan, jembatan, alat komunikasi dan perhubungan dan lain-lain pada kabupaten dan pulau-pulau yang berpotensi
Over the last two decades, the Indonesian government has attracted investors to do business in Indonesia under the PMDN (domestic investment) and PMA (foreign investment) scheme projects. Through a series of deregulatory measures and debureaucratization, the government has continued to create a favourable climate for investment. The purpose of this recent policy is to encourage national economic growth.
This research aims to analyze the effect of the Regional Gross Domestic Product, the average interest rates and laborforce, as well as the 1st June 1983 Monetary Policy on private investments (under the PMA and PMDN). The research was carried out in Maluku for the period of 1975-1992, based on relevant economic theory. The estimated model adopted in this study was one of the recently developed models (called dynamic linier models) such as the Partial Adjustment Model (PAM) and the Error Correction Model (ECM).
The research findings indicate that, in short and long terms, the Regional Gross Domestic Product can account for the positive variation of private investments in Maluku, whereas the average interest rates can not.
Different from the two variables above, laborforce can only account for the variation of investments within a short term. In addition, this study shows that as a result of the 1st June 1983 deregulation, the performance investments has indicated a positive development.
In line with the afore-mentioned findings, it is proposed that (1) there should be training of human resources in order to bridge the gap between the supply of and demand for laborforce; (2) there should be government control over the average interest rate at acertain level through a monetary policy which does not lay a heavy burden on the business circle; (3) there should be an improvement in infrastructure, i.e., facilities and resources such as piers/seaports, airpots, roads, bridges, means of communication and transportation in the potential regencies and islands.
Kata Kunci : Penanman Modal, PMDN, PMA, Pertumbuhan Ekonomi