Laporkan Masalah

Efisiensi Ekonomi Relatif Petani Padi Berdasar Status Pemilikan dan Penguasaan Lahan Usaha Tani (Studi Kasus Desa Jembungan Kecamatan Banyudono )Kabupaten Boyolali Propinsi Jawa Tengah)

PURNOMOWATI, WIWIN (Adv.: M. Adnan Hajam, Drs., MA.), M. Adnan Hajam, Drs., MA.

2015 | Tesis | S2 Economics

Tanah merupakan salah satu input terpenting dalam kegiatan pertanian. Masalah yang berkaitan dengan tanah adalah persoalan terbatasnya lahan usahatani, sehingga banyak penduduk yang tidak memiliki atau menguasai lahan usahatani. Untuk mengatasi masalah ini mereka, terpaksa menyewa dari orang lain. Hal ini juga mendorong sebagian petani mencari pekerjaan lain untuk mencukupi kebutuhan hidup. Kerja sampingan yang sering mereka dapatkan adalah sebagai buruh tani. Konsekuensi dari kegiatan itu adalah berpindah tangan sebagian hasil usahanya kepada orang lain balk berupa sewa maupun bagi hasil. Terdapatnya kondisi demikian menyebabkan terjadinya ketimpangan pendapatan. Sistem pemilikan atau penguasaan lahan akan mempengaruhi kedudukan sosial ekonomi masyarakat pedesaan. Makin luas lahan makin tinggi pula kedudukan sosial ekonominya. Keadaan ini dapat dilihat dari besarnya pendapatan yang mereka peroleh. Bagi mereka yang mengusahakan lahan luas akan menerima pendapatan yang tinggi, sehingga status sosial ekonominya tinggi juga. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efisiensi ekonomi relatif di antara dua macam petani yaitu petani pemilik dan petani bukan pemilik. Petani bukan pemilik terdiri dari petani penyewa dan petani bagi hasil. Efisiensi ekonomi relatif akan dibedakan ke dalam dua komponen yaitu efisiensi teknis dan efisiensi alokasi (harga). Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan di sini adalah pendapatan petani, luas tanah garapan, biaya tenaga kerja, biaya bibit, pupuk dan pestisida. Data sekunder diperoleh dari Departemen Pertanian dan Biro Pusat Statistik. Penelitian ini menggunakan metode regresi untuk mengestimasi data. Hasil dari analisis regresi menunjukkan bahwa : Pertama, variabel boneka status pemilikan lahan merupakan variable yang signifikan secara statistik. Implikasi dari hal ini menunjukkan bahwa petani pemilik lebih efisien secara ekonomi daripada petani bukan pemilik. Kedua, petani pemilik lebih efisien secara teknis daripada petani bukan pemilik. Ketiga, petani bukan pemilik berbeda dari petani pemilik dalam memaksimumkan keuntungannya.

Land is one of the most important inputs in agricultural activity. Problem that connected with land is limited land, so many people don't have land for cultivation. To solve this problem, they are forced to rent land from the others. This situation also stimulates mostly farmers to look for another job for getting live wage. Part time job that they often get is as farmer hand. Consequence of this job is to change hand part of their yield to others either as rent or as share cropper. This condition can cause unbalance income. System of land ownership will influence economic social status of rural community. In other words, the wider land makes the higher economic social status. This condition can be seen from income that they get. They who own much cultivated land receive high income, so their economic social status are high too. The objective of this study is to know relative economic efficiency between two types farmer,namely owner farmer and non-owner farmer Non-owner farmer consists of tenant farmer and share cropper farmer. Relative economic efficiency will be differentiated between two components, i.e. technical efficiency and allocative efficiency. This study uses primary data and secondary data. The primary data that are used here are farmer's income, wide of land for cultivation, cost of labor, cost of seed, fertilizer and pesticide. The secondary data are founded from Department of Agricultural and Statistics Central Bureau. This study uses regression method to estimate the data. The result of the regression analysis show that : First, dummy variable of land ownership status is statistically significant variable. The implication of this situation shows that owner farmer is more economically efficient than non-owner farmer. Second, owner farmer is more technically eficient than non-owner farmer. Third, non-owner farmer is different from owner farmer in maximizing their profit.

Kata Kunci : Efisiensi ekonomi relatif, Efisiensi teknis, Efisiensi alokasi (harga), petani pemilik, petani penyewa, petani bagi hasil, relative economic efficiency, technical efficiency, allocative efficiency, owner farmer, tenant farmer, share cropper farmer.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.