Mengapa Fatwa Bunga Bank Haram Tidak Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Perkembangan Dana Pihak Ketiga (Studi Pengaruh Fatwa Bunga Bank Haram Terhadap Penduduk Indonesia yang Mayoritas Muslim)
PURNOMO, AGUS, Supriyadi, Dr., M.Sc.
2016 | Tesis | S2 Magister ManagementIndonesia dengan penduduk mayoritas muslim, tetapi dengan dikeluarkannya fatwa bunga bank adalah riba, tidak memberikan perubahan yang signifikan dalam penghimpunan dana pihak ketiga. Masyarakat di Indonesia dalam menempatkan dananya selalu berfikir secara rasional, dalam arti pada bank mana yang memberikan kontribusi yang lebih menguntungkan. Tidak berfikir secara emosional dengan arti, berapapun kontribusi yang diterima dari perbankan syariah, mereka akan tetap menempatkan dananya pada perbankan syariah walaupun kontribusi perbankan konvensional lebih besar. Cara berfikir yang rasional dari masyarakat tidak hanya terfokus pada kontribusi pendapatan yang diterima, tetapi dipengaruhi pula oleh fasilitas apa yang akan diperoleh dari segi teknologi juga seberapa ramah dan baik dari segi pelayanan yang didapat. Dari sisi Teknologi Informasi yang memadai, secara rasional masyarakat memilih perbankan yang memberikan layanan teknologi yang baik, walaupun masyarakat tidak mendapatkan return yang bersaing, tetapi mendapatkan kemudahan untuk bertransaksi di mana saja. Dengan mengandalkan teknologi yang memadai dapat menarik minat kalangan ekonomi kecil hingga menengah. Sedangkan dalam pelayanan yang prima, strategi ini ditujukan untuk menjaring nasabah ekonomi menengah ke atas, nasabah seperti ini secara rasional memerlukan pelayanan spesial, tempat spesial, juga return yang spesial, ini di rancang karena nasabah yang akan di jaring juga nasabah yang spesial. Penelitian ini, mengamati kenapa hal seperti ini terjadi, dan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh otoritas perbankan adakah hal-hal yang perlu penekanan lebih lanjut, agar apa yang telah ditetapkan oleh otoritas perbankan dapat berjalan sesuai yang diharapkan Menurut analisa sangat diperlukan kualitas sumber daya insani yang memadai, agar setiap nasabah mendapatkan informasi yang memuaskan mengenai perbankan syariah, pemberian informasi yang terbuka akan membuat nasabah lebih percaya terhadap perbankan syariah, dukungan dari otoritas dalam memberikan kemudahan perluasan jaringan sehingga masyarakat yang hendak melaksanakan transaksi berdasarkan prinsip syariah dapat dicapai dengan mudah, seperti diperbolehkannya office channelling. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan juga investasi, dalam hal pengenalan perbankan syariah sejak dini. Perbankan syariah diharapkan fokus dalam memberikan pelayanan terhadap nasabah dan perbankan syariah diharapkan dapat bersinergi, sehingga dapat memberikan layanan secara maksimal dengan memberikan kontribusi yang kompetitif, sehingga keinginan masyarakat dapat dipenuhi oleh perbankan syariah dan tujuan perbankan syariah yang telah ditetapkan oleh otoritas perbankan dapat tercapai.
Indonesia with the Moslem majority of population, but with the issuance of the policy subject the interest of banking is interest of money doesnt give significant change in collecting the fund of the third party. The people in Indonesia in investing their money always think rationally by the meaning in what bank that give more advantageous contributions. They don’t think emotionally means, even how much the received contribution from syariah bank, they will remain invest their fund in syariah bank although the conventional contribution is larger. The way of thinking of the people do not always focus on the received earning contribution, but also influenced by the what facility that will be obtained from the technology side and also how kind and hospitality from the received service. From the proper Information Technology side rationally, the people choose the banking that gives good technology service although the people do not get the competitive return, but have the priority to have the transactions anywhere. By making the priority of proper technology may attract the interest low level economics party until middle level to upper, this kind of consumer rationally need the special service, special place, and also special return, it is designed because the consumer that will be obtained are the special consumers. This research to oversee why this case may occur, and to have a look the provisions stipulated by the banking authority are there any matters that need the further stressed, that what have been stipulated by the banking authority may enforced accordingly. According to analyses it is very needed the applicable quality of human resources in order that each costumer obtained the sufficient information subject to syariah banking, the issuance of open information, will make the costumer more reliable to syariah banking, support form the authority in giving the extend of the net work hence the people who want to have the transaction based on the syariah principle may obtained easily, as the permit able of the office channeling. To reach the aforesaid purpose it needs the investment, in the introduction of the syariah banking earlier. The syariah banking is expected to focus in giving the service to the public and the syariah banking is expected may synergy that may give the service optimally by giving competitive service, hence the willing of the people may fulfilled by the syariah banking and the stipulated objective of syariah banking by the banking authority may obtained.
Kata Kunci : Teknologi Informasi, Sumber Daya Insani,Technology Information, Human Resources, Office Channeling, Focus and Synergy.