Perbandingan Metode Akuntansi Kos Historis dengan Akuntansi Tingkat Harga Umum
PRIHATNI, RIDA (Adv.: Supriyadi, Dr., M.Sc.), Supriyadi, Dr., M.Sc.
Akuntansi konvensional menggunakan prinsip historical cost yang intinya menganggap bahwa daya beli mata uang dianggap stabil. Dalam kenyataan, harga selalu berubah cenderung semakin naik atau yang disebut inflasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah distorsi informasi laporan kos historis yang terjadi karena adanya inflasi cukup signifikan atau tidak. Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah memberikan gambaran tentang perbandingan metode akuntansi perubahan harga (General Price Level Accounting) dengan metode akuntansi kos historis dan diharapkan pula dapat merangsang penelitian-penelitian lain dengan metode akuntansi
perubahan harga yang baru.
Penelitian ini akan menguji hipotesis yang menyatakan adakah perbedaan laba bersih sebelum pajak, total asset, return on investment dan tarif efektif pajak antara laporan kos historis dengan laporan yang disesuaikan dengan tingkat harga umum.
Penelitian ini merupakan studi empiris dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sejak tahun 1994-1996. Sampel diambil secara acak sebanyak 30 sampel perusahaan. Untuk mendapatkan laporan yang disesuaikan dengan tingkat harga umum, laporan kos historis masing-masing perusahaan dikonversi sesuai dengan indeks harga tahun yang terkait, Indeks harga yang digunakan adalah tingkat inflasi yang diumumkan secara resmi oleh pemerintah dan dipublikasikan secara berkala oleh Biro Pusat Statistik. Berdasarkan laporan keuangan kos historis dan laporan yang disesuaikan dengan tingkat harga umum kemudian dilakukan perhitungan untuk menetapkan nilai variabel yang akan diuji. Ada empat variabel yang akan diuji yaitu laba sebelum pajak (EBT), total asset (TA), return on investment (ROI), tarif efktif pajak (TEP). Nilai variabel tersebut dihitung rata-ratanya dari tahun 1994 s/d 1996. Metode analisis yang digunakan adalah One Way ANOVA. Sebelum metode ini diterapakn perlu dilakukan pengujian homoginitas varian terhadap dua kelompok sampel yaitu historical cost accounting dan general price level accounting. Penggunaan metode analisis data One Way ANOVA dilakukan jika asumsi homoginitas varian terpenuhi. Jika homoginiotas varian tidak terpenuhi maka metode analisis yang digunakan yaitu dengan t-test pooled varians. Pengujian homoginitas varian diperoleh dengan membagi antara varian terbesar dengan varian terkecil dari dua kelompok sampel historical cost accounting dan general price level accounting. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan F tabel dengan df pembilang dan penyebut (n-1) = 29 dengan taraf kesalahan a = 5%. Jika F hitung < F tabel maka varian kedua kelompok sampel homogin. Adapun hasil yang diperoleh adalah EBT, TA, ROI homogin sedangkan tarif efektif pajak heterogin sebab F hitung > F tabel. Sehingga berdasarkan pengujian tersebut untuk variabel EBT, TA, ROI menggunakan metode One Way Anova sedangkan tarif efektif pajak metode t- test pooled varians. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap keempat variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk EBT, TA, ROI ternyata Ho diterima yaitu tidak terdapat perbedaan rata-rata laba sebelum pajak, total asset, return on investment selama tiga tahun dari tahun1994 s/d 1996 antara laporan kos historis dengan laporan yang disesuaikan dengan tingkat harga umum. Sedangkan untuk tarif efektif pajak Ha diterima yaitu terdapat perbedaan secara nyata tarif efektif
pajak yang dihitung berdasarkan laporan kos historis dengan laporan yang disesuaikan dengan tingkat harga umum. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah laba sebelum pajak (earning before
tax), total asset, return on investment kecuali tarif efektif pajak tidak terdistorsi secara signifikan dengan adanya inflasi. Saran-saran yang dapat diajukan adalah (1) Pemakai laporan keuangan seharusnya tidak semata-mata mendasarkan pengambilan keputusan pada laporan keuangan akuntansi kos historis, melainkan hams mengadakan penyesuaianpenyesuaian dengan mempertimbangkan tingkat perubahan harga secara umum dan perubahan harga aktiva-aktiva perusahaan. (2) Menyadari bahwa akuntansi tingkat harga umum bukan merupakan pendekatan ideal sebagai dasar penyusunan laporan keuangan, penelitian-penelitian tentang metode akuntansi perubahan harga baru atau usaha untuk menggabungkan keunggulan-keunggulan pendekatan yang sudah ada sangat diharapkan.
Kata Kunci : Laporan Keuangan, laba sebelum pajak (EBT), total asset (TA), return on investment (ROI), tarif efktif pajak (TEP), Akuntansi konvensional, historical cost accounting, general price level accounting, akuntansi perubahan Harga baru.