Laporkan Masalah

Analisis pengaruh persepsi inducement terhadap komitmen karyawan: dengan moderasi kepuasan kerja (studi kasus pada KPTU UGM)

Prasetyaningsih, Ita Budi. (Adv.: Dra. Reni Rosari, MBA.), Dra. Reni Rosari, MBA.

2003 | Skripsi | S1 Management

Perubahan lingkungan bisnis menantang organisasi untuk mempunyai kemampuan mendesain organisasi lebih fleksibel agar dapat bertahan hidup serta berkembang, semua itu harus dilakukan untuk mempertahankan organisasi dalam mencapai visi dan misi organisasi. Dampak psikologis ini dapat bersifat positif atau negatif. Bagi karyawan yang kurang beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisinis meraka kehilangan jaminan keamanan kerja yang pada akhimya menimbulkan ketidaksetiaan karyawan terhadap organisasi, kurangnya kerpercayaan dan komitmen karyawan terhadap janji organisasi. Berbagai dampak psikologis ini merupakan suatu rangkaian persepsi yaang terdapat dalam diri karyawan untuk memenuhi kontrak yang telah disepakati antara dirinya dengan organisasi yang disebut dengan kontrak psikologis.

Ketidaksepakatan atau ketidaksamaan persepsi inducement antara karyawan dan organisasi mengindikasikan adanya pelanggaran kontrak psikologis, situasi ini dapat menjelaskan adanya perbedaan persepsi antara organisasi dan karyawan dalam memandang inducement. eara pandang atau persepsi inducement karyawan dipengaruhiJ pengalaman kerja karyawan. Hal ini berpengaruh terhadapekspektasi, tingkah laku I perilaku karyawan. Persepsi karyawan terhadap inducement dapat bersifat positif atau negatif, pada persepsi inducement yang tidak seimbang (bersifat negatif) dapat menyebabkan konflik dalam organisasi.

Persepsi karyawan dalam kontrak psikologis merupakan kepercayaan individu, yang dibentuk oleh organisasi sebagai bentuk penghargaan terhadap kesepakatan pertukaran atau exchange agreement. Inti dari kontrak psikologis pada dasarnya berpusat pada kontribusi timbal balik antara karyawan dan organisasi yang saling menguntungkan Salah satu bentuk kontribusi organisasi dalam kontrak psikologis adalah inducement karyawan yang berprestasi bagi organisasi.

Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah (1) apakah terdapat perbedaan persepsi inducement antara karyawan dan organisasi (2) apakah persepsi inducement berpengaruh terhadap komitmen karyawan (3) apakah pengaruh persepsi inducement terhadap komitmen karyawan dimoderasi oleh kepuasan kerja karyawan.

Objek penelitian ini adalah karyawan KPTU UGM, yang bekerja pada lima biro administrasi yaitu biro administrasi umum, biro administrasi keuangan, biro administrasi akademik, biro administrasi perencanaan dan sistem infonnasi, dan biro administrasi kemahasiswaan. Tiap-tiap biro mempunyai karakteristik pekerjaan yang berbeda.

Pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan pendekatan survei yaitu mengambil sampel dari populasi dengan mengunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Khusus untuk kuesioner persepsi inducement disebarkan pada dua level organisasi yaitu karyawan dan organisasi yang direpresentatifkan oleh karyawan tingkat atas yaitu para kepala bagian dan kepala biro administrasi. Data dari para representatif digunakan sebagai dasar atau standar persepsi inducement dalam organisasi.

Untuk mengukur variabel penelitian digunakan kuesioner yang telah digunakan dalam penelitian sebelumnya, untuk mengukur persepsi inducement mengunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Porter (1998), kuesioner kepuasan kerja dikembangkan oleh Hackman clan Oldham (1980) dan kuesioner komitmen karyawan dikembangkan oleh Porter, Mowday, Steers (1978).

Hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah

HI: Terdapat perbedaan persepsi inducement antara karyawan dan organisasi H2: Persepsi inducement berpengaruh terhadap komitmen karyawan

H3: Pengaruh persepsi inducement terhadap komitmen karyawan dimoderasi oleh

kepuasan kerja

Hasil analisis uji hipotesis pertama dengan mengunakan independent t- test sample temyata tidak terbukti sehingga tidak terdapat perbedaan persepsi inducement antara karyawan dan organisasi, hal ini didasarkan nilai probabilitas yang tidak signiifikan yaitu dengan tingkat probabilitas 5% atau 0.05 df: 115 diperoleh basil t: -1.494 p:0.769 nilainya lebih besar dari 0.05, sehingga hipotesis pertama tidak terbukti.




Hasil uji hipotesis kedua dengan mengunakan simple regression terbukti bahwa persepsi inducement berpengaruh terhadap komitmen karyawan dengan hasil probabilitas

0.000 dibawah 0.05.

Hasil uji hipotesis ketiga dengan menggunakan multiple regression terbukti sehingga pengaruh persepsi inducement terhadap komitmen karyawan dimoderasi kepuasan kerja karyawan dengan hasil probabilitas dibawah 0.05 yaitu 0.000.

Hasil analisis efek kepuasan kerja sebagai moderasi dalam pengaruh persepsi inducement terhadap komitmen laryawan terbukti dengan koefisien regresi tingkat kedua

positif dan koefisien regresi dari interaksi persepsi inducement dan kepuasan kerja (Z) besar daripada koefisien regresi persepsi inducement (X) yaitu 0.379>0.359

Kata Kunci : Persepsi enducement, Komitmen karyawan, Kepuasan kerja


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.