PERMASALAHAN MENTAL ACCOUNTING DAN KEPATUHAN TERHADAP SYARIAH ISLAM DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENDANAAN: Sebuah Eksperimen tentang Islamic Mental Accounting
Prakosa, Nugroho Iman , Taufikur Rahman, SE, MBA,Ak
Penelitian ini adalah suatu eksperimen yang bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai perilaku pengusaha muslim dalam pengambilan keputusan pendanaan. Eksperimen ini dilakukan dengan mengondisikan mahasiswa muslim S1 FEB UGM sebagai seorang pengusaha yang tengah dihadapkan pada keputusan pendanaan. Dua perlakuan khusus mengenai masalah fleksibilitas dan syariah Islam coba dilontarkan untuk menguji konsistensi preferensi responden. Dalam penelitian ini, lima hipotesis yang dirumuskan akan diuji menggunakan Chi-square test dan Mann-Whitney test. Chi-square test digunakan untuk menganalisis pengaruh mental accounting dan pemahaman syariah Islam terhadap preferensi responden setelah mendapat perlakuan khusus (treatment). Sedangkan Mann-Whitney test digunakan untuk mengetahui perbedaan preferensi antar kelompok responden. Hasilnya, pengusaha muslim cenderung mengalami permasalahan mental accounting dalam pengambilan keputusan pendanaan. Dalam hal ini aspek psikologis seseorang lebih dikedepankan daripada aspek rasionalnya. Namun ketika dimunculkan isu syariah Islam, pengusaha muslim yang taat menjalankan ibadah ritual dan memahami syariah Islam dengan baik lebih mengedepankan ketaatannya pada syariah Islam daripada aspek psikologisnya.
This study is an experimental test that attempts to get empirical evidence regarding Muslim entrepreneurs behavior in financing decision. This experiment is conducted by using undergraduate students of FEB UGM as if they were an entrepreneurs facing the problem of financing decision. Two treatment regarding flexibility and Islamic jurisprudence (shariah) is conducted to test consistency in respondents' preference. In this study, five proposed hypotheses will be tested using Chi-square test and Mann-Whitney test. Chi square is used to analyze the influence of mental accounting and Islamic jurisprudence understanding towards respondents' preference after the treatment has been performed. Meanwhile, Mann Whitney is used to identify the difference among respondents' preference. The result shows that Muslim entrepreneur tend to experience mental accounting problem in financing decision. In this case psychological aspect is more important than rationale aspect. But if we include Islamic jurisprudence as a variable, the result shows that Muslim entrepreneurs who devoted to do ritual pray and understand Islamic jurisprudence tend to consider Islamic jurisprudence more than psychological aspect.
Kata Kunci : Mental accounting, syariah Islam, keputusan pendanaan, pengusaha muslim