Laporkan Masalah

Hubungan Tingkat Car Terhadap Ekspansi Kredit, Rentabilitas dan Excess Reserves Bank Perkreditan Rakyat Studi Kasus PD. Bank Pasar Kotamadya Dati II Yogyakarta 1988-1997

Partono, Jusup. (Adv.: Drs. Ertambang Nahartyo, M.Sc.), Drs. Ertambang Nahartyo, M.Sc.

1999 | Skripsi | S1 Extention - Accounting

Pemenuhan kebutuhan modal minimum merupakan hal sangat penting dan mutlak perlu mendapat perhatian serius setiap lembaga keuangan (perbankan) dewasa ini. Dunia perbankan sebagai lembaga perantara dalarn lalu lintas keuangan, menghubungkan pihak-pihak yang berkelebihan uang dengan pihak yang membutuhkan dana, melalui mekanisme tabungan dan kredit. Dana yang diputar adalah dana masyarakat. Karena dana tersebut merupakan dana masyarakat, maka perbankan harus mampu menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat. Tinggi rendahnya tingkat modal minimum yang dimiliki oleh perbankan akan membawa pengaruyh pada tingkat likuiditas dan rentabilitasnya. Semakin rendah tingkat modal minimum maka akan semakin memungkinkan perbankan untuk melakukan ekspansi yang pada gilirannya akan mampu meningkatkan rentabilitasnya.

Hubungan antara tingkat modal minimum, likuiditas, rentabilitas dan excess reserves Bank Perkreditan Rakyat, khususnya PD. Bank Pasar Kotamadya Dati II Yogyakarta sebagai bahan penelitian. Metode analisis data yang dipakai adalah korelasi rank-spearman dan student t-test.

Kesimpulan yang diambil adalah bahwa ada hubungan yang bersifat negatif antara tingkat CAR terhadapekspansi kerdit dan rentabilitas, sedangkan terhadap excess reserves bersifat positif. PD. Bank Pasar Kotamadya Dati II Yogyakarta memiliki tingkat CAR yang cukup tinggi (melebihi 8%) selama 10 tahun (1988 — 1997). Dengan tingkat CAR yang begitu tinggi mengakibatkan PD. Bank Pasar Kotamadya Dati II Yogyakarta mampu melakukan ekspansi kredit setiap tahun. Selain tingginya tingkat CAR PD. Bank Pasar Kotamadya Dati II Yogyakarta juga memiliki tingkat LDR rata-rata 116,06%, menurut Bank Indonesia tingkat LDR di atas 110% diberi nilai negatif. Hal ini disebabkan perkembangan kredit tidak diikuti dengan perkembangan tabungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara tahun 1988 —1991 ROA mengalami penurunan, namun mulai tahun 1992 — 1996 ROA mengalami peningkatan terus menerus, yang berarti laba perusahaan semakin meningkat dan perusahaan semakin efisien. Sedangkan ROE mengalami perkembangan yang cukup stabil, namun mulai tahun 1994 — 1997 ROE mulai mengalami penurunan, karena adanya penambahan modal. Excess reserves yang dimiliki oleh PD. Bank Pasar Kotamadya Dati II Yogyakarta mengalami penurunan terus menerus karena diturunkannya tingkat CAR sebagai akibat meningkatnya tingkat penyaluran kredit.

Kata Kunci : Tingkat Car, Ekspansi Kredit, Rentabilitas, Excess Reserves, Bank Perkreditan Rakyat


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.