Laporkan Masalah

Dampak Utang Luar Negeri terhadap Pertumbuhan Ekonomi

NURUL USWATUN HASANAH (Pembimbing: Akhmad Malehfatih, Dr., M.A.), Akhmad Malehfatih, Dr., M.A.

2010 | Skripsi | S1 Economics

Penggunaan utang luar negeri di Indonesia sudah dimulai sejak awal masa kemerdekaan. Tujuan penggunaan utang luar negeri ini adalah untuk melengkapi kekurangan modal domestik dalam membiayai pembangunan. Realitanya sampai dengan saat ini, Indonesia masih membutuhkan utang luar negeri. Beban utang luar negeri bagi Indonesia sudah terlihat sejak tahun 1985 sehingga mengindikasikan bahwa utang luar negeri Indonesia memberikan dampak negatif terhadap perekonomian. Indikator beban utang luar negeri Indonesia mulai membaik setalah tahun 2000-an. Dari empat indikator utang yang digunakan oleh Bank Dunia, dua indikator yaitu rasio utang terhadap GDP dan rasio utang terhadap ekspor menunjukkan bahwa utang luar negeri Indonesia tidak akan membebani perekonomian. Akan tetapi dua indikator yang lain yaitu Debt Service Ratio (DSR) dan rasio pembayaran bunga utang terhadap ekspor menunjukkan bahwa utang luar negeri Indonesia akan membebani perekonomian. Oleh karena itu, sangat penting untuk bagaimana dampak utang luar negeri terhadap perekonomian Indonesia. Lebih khusus lagi, bagaimana dampak utang luar negeri terhadap GDP Indonesia (sebagai salah satu indikator kesejahteraan penduduk).

Hasil estimasi dengan menggunakan Error Correction Model-Autoregressive Distributed Lag (ECM-ARDL) menunjukkan bahwa dalam jangka pendek, utang luar negeri Indonesia mempunyai dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sedangkan dalam jangka panjang hubungan antara utang luar negeri dengan pertumbuhan ekonomi menjadi tidak searah.

Indonesia was using external debt since early badness day. Unfortunately, Indonesian external debt burden was visible since 1985 and indicate that Indonesian external debt would discourage economy. The Indonesian external debt burden indicators better after 2000. Two indicators external debt from World Bank indicate that Indonesian external debt would not burdened Indonesian economy (i.e. Debt to GDP ratio and Debt to Export ratio). But the other indicator i.e. Debt service Ratio (DSR) and Debt service to export ratio, indicate that Indonesian external debt would discourage economy. Therefore, it is very important to analysis how impact external debt to Indonesian economy. More Specific, we will analyze how impact external debt to Indonesian GDP (i.e. either one of welfare indicators).

The result estimation using Error Correction Model-Autoregressive Distributed Lag (ECM-ARDL) indicate that in the short term, Indonesian external debt have positive impact on economic growth. But in the long term, the relation became adverse.

Kata Kunci : external debt, economic growth


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.