Analisis peran pemerintah dalam transfer pricing pada perusahaan BUMN yang telah mempublik (studi kasus pada PT Telkom, Tbk.)
NURADDINDA H., GALUH, Dr. Ertambang Nahrtyo, M.Sc.,Ak
Transfer Pricing merupakan sekumpulan peraturan di dalam suatu organisasi yang digunakan untuk menentukan suatu harga dari produk yang ditransfer antar beberapa segmen di dalam suatu perusahaan. Beberapa tujuan dari transfer pricing adalah mengkomunikasikan data yang kemudian akan menghasilkan keputusan yang mengarah pada keselarasan dengan tujuan (goal-congruent) dan mengevaluasi kinerja segmen dan terus memotivasi baik manajer penjualan maupun manajer pembelian untuk menghasilkan keputusan yang selaras dengan tujuan perusahaan. Transfer Pricing berkaitan erat dengan desentralisasi dan otonomi di dalam suatu organisasi. Kemudian desentralisasi akan menimbulkan permasalahan dalam penentuan metode transfer pricing, karena metode yang dipilih akan mempengaruhi penilaian kinerja dari personel-personel yang terkait dengan transfer pricing.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana peran pemerintah terhadap transfer pricing yang terjadi di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Sebagai perusahaan yang sebagian saham besarnya dikuasai oleh pemerintah, maka pemerintah akan terlibat dalam pelaksanaan operasional PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Oleh sebab itu peran pemerintah akan menjadi pembahasan yang menarik dan karena telah ada penelitian terdahulu yang menyimpulkan bahwa suatu harga transfer yang terjadi di dalam suatu organisasi bukan ditentukan oleh pasar yang abstrak, akan tetapi ditentukan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan transaksi antar perusahaan.
Pada bagian akhir penulisan ini diberikan saran berupa perubahan status Divisi Product Owner dari expense center menjadi profit center serta hubungan antara PT Telkom dengan pemerintah hanya sebatas antara perusahaan dengan pemegang saham terbesar, dan tidak lebih dari itu.
Transfer pricing is the set of rules an organization uses to allocate jointly earned revenue among responsibility centers. Some of transfer pricing's goals are to communicate data that will induce goal congruent decisions and to evaluate segment's performance also to motivate not only selling division's manager but also buying division's manager to produce decisions that congruent with company's goal. Transfer pricing has a strong relationship with decentralization and autonomy among organization. Transfer pricing will make problems in deciding transfer pricing methods, because method that is chosen will influence performance measurement of the people who involved in transfer pricing.
The purpose of this research is to analyze how far government involved in transfer pricing in PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. As a company that most of their stocks is controlled by government, government ,therefore, will involved in operational activities of PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. That is why government involvement is an interesting topic to discuss and it is also because there is a previous research conclude that transfer prices in organization are not something offered up by a reified market, rather, they are constructed by the actors involved in intrafirm transactions.
At the end of this research, there are suggestions about changing in product owner division from expense center into profit center and relationship between PT Telkom and government just only a relationship between a company and major stockholders.
Kata Kunci : transfer pricing. BUMN, Telkom